Bagi para perempuan ini, pemberdayaan ekonomi menjadi sangat penting karena tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memperoleh pendapatan semata tetapi juga alat untuk memerdekakan diri dari jerat kekerasan dan diskriminasi yang mengikat mereka

JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Bintang Puspayoga, mengatakan pihaknya pemberdayaan ekonomi berperspektif gender penting bagi perempuan warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas).

Pasalnya, dalam skala lebih luas Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan masih tertinggal sangat jauh dibanding laki-laki.

"Bagi para perempuan ini, pemberdayaan ekonomi menjadi sangat penting karena tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memperoleh pendapatan semata tetapi juga alat untuk memerdekakan diri dari jerat kekerasan dan diskriminasi yang mengikat mereka," ujar Bintang, dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (1/3).

Dia berharap, Kepala Lapas dapat melakukan pemetaan talenta dari masing-masing warga binaan. Setelah itu, pihak Lapas dapat mencarikan mitra-mitra yang bisa bekerja sama memberdayakan perempuan warga binaan di lapas.

"Jika perempuan sudah berdaya secara ekonomi, maka isu lainnya yang berkaitan dengan pengasuhan, kekerasan, pekerja anak, dan perkawinan anak diharapkan dapat terselesaikan dengan baik," jelasnya.

Bintang mengungkapkan, TPAK perempuan terbilang masih rendah dan jauh tertinggal dari laki-laki. Angkanya baru mencapai 54,3 persen, sedangkan TPAK laki-laki sebesar 83,7 persen. ν ruf/S-2

Baca Juga: