Wakil Presiden Ma'ruf Amin secara virtual membuka gelaran Indonesia Sharia Summit 2021, Rabu (22/9). Lewat gelaran tersebut, Ia mengatakan bahwa Indonesia berpotensi meningkatkan industri keuangan syariah.

"Mengingat besarnya potensi Indonesia, saya yakin posisi Indonesia sekarang ini masih sangat mungkin untuk meningkat lagi. Bahkan menjadi pemain utama industri keuangan syariah dunia," ujar Ma'ruf Amin.

Selain itu, Ma'ruf Amin menjelaskan beberapa potensi di sektor industri halal. Ia berbicara seperti itu karena berdasarkan fakta yang dihimpun Bank Indonesia (BI), pertumbuhan rantai nilai halal atau halal value chain (HVC) untuk produk fashion muslim dan kosmetik halal, meningkat.

Bahkan pertumbuhan sektor pertanian dan makanan halal berada di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional. Nilai ekspor bahan makanan halal Indonesia juga meningkat, dari US$30 miliar pada 2014, menjadi US$34 miliar di 2020.

Bersama BI dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), pemerintah juga sudah melakukan inisiatif dalam penguatan HVC. Beberapa penguatan itu antara lain penguatan sistem jaminan halal dengan sertifikasi halal gratis bagi pelaku UMK dan penetapan kawasan industri halal di Sidoarjo (Jawa Timur), Cikande (Banten), dan Bintan (Kepulauan Riau).

Berdasarkan laporan yang dibuat Islamic Finance Development Indicators (IFDI) 2020, Indonesia dengan aset mencapai US$3 miliar. Indonesia berada di peringkat kelima di bawah Arab Saudi (US$17 miliar), Iran (US$14 miliar), Malaysia (US$10 miliar), dan Uni Emirat Arab (US$3 miliar).

Baca Juga: