“Segera lakukan evaluasi dan analisis lanjutan untuk menyusun langkah-langkah perbaikan ke depan. Saya minta hasilnya dilaporkan kepada saya sebagai Ketua Pengarah paling lambat dalam 2 minggu ke depan."

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres)Ma'ruf Amin selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) meminta jajaran untuk mengevaluasi dan menganalisis langkah-langkah penurunan stunting atau tengkes. Hal itu menyusul belum tercapainya target penurunan stunting seperti yang ditetapkan pemerinntah.

"Segera lakukan evaluasi dan analisis lanjutan untuk menyusun langkah-langkah perbaikan ke depan. Saya minta hasilnya dilaporkan kepada saya sebagai Ketua Pengarah paling lambat dalam 2 minggu ke depan," ujar Wapres dalam Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (19/3).

Wapres mengatakan penurunan stunting masih di bawah target yang ditetapkan pemerintah, danmeminta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan agar mengkoordinasikan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan kementerian/lembaga terkait lainnya untuk melakukan evaluasi dan analisis lanjutan.

Ia meminta, hasil evaluasi dan analisis yang dilakukan menjadi masukan bagi perbaikan program ke depan. Wapres juga meminta perumusan strategi dan program yang harus dipertajam, sehingga dalam waktu yang tersisa dapat mencapai atau mendekati target yang telah ditetapkan.

Wapres juga mengingatkan bahwa target tahun ini akan dapat dicapai apabila semua pihak lebih bersungguh-sungguh menjalankan program penurunan stunting yang menjadi tanggung jawabnya, serta berinovasi, berkolaborasi, dan berkoordinasi dalam pelaksanaannya.

"Harus fokus pada intervensi yang mempunyai daya ungkit besar bagi penurunan stunting karena kita hanya punya waktu 7 bulan untuk mencapai target tahun 2024, sedangkan target yang harus diturunkan masih tinggi," tegasnya.

Selain itu, Wapres meminta agar seluruh pihak terkait memperhatikan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dirilis Kementerian Kesehatan, dan menginstruksikan agar program intervensi khususnya diarahkan pada upaya pencegahan terjadinya stunting baru.

"Pelaksanaan program penurunan stunting harus dipantau, dievaluasi, dan dilaporkan secara terpadu dan berkala. Sehingga dapat diketahui perkembangan, capaian, dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya, yang kemudian kita bisa mengambil langkah berikutnya untuk memastikan target tahun 2024 bisa dicapai," tuturnya.

Lebih jauh, Wapres menekankan bahwa ke depan program percepatan penurunan stunting harus tetap menjadi prioritas pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintah desa, meski terjadi pergantian kepemimpinan.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy bahwa pemerintah masih berharap target penurunan stunting menjadi 14 persen tahun 2024 bisa tercapai.

"Ya kita berharap, kan belum selesai 2024. Masih Desember ke depan, berarti masih berapa bulan, kan masih ada 9 bulan kan," jelasnya.

Baca Juga: