LUMAJANG - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meninjau pembangunan hunian sementara (Huntara) di kawasan relokasi bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (14/1).

Wapres mengatakan Wapres mengimbau agar para pengungsi tetap tenang dan bekerja seperti biasa meskipun di tempat sementara.

"Sekarang Bapak Ibu tenang, yang bekerja ya bekerja di tempat sementara. Insya Allah pengungsian sementara (nanti) dapat Huntara, disambung Huntap. Insya Allah sedikit bersabar, tidak lama lagi lebaran sudah ada di sini. Lebaran sudah menempati tempat (ini)," tutur Wapres.

Menurut Wapres, dengan direlokasinya warga terdampak Gunung Semeru tidak lagi khawatir jika terjadi erupsi kembali. Terlebih di lokasi Huntara saat ini juga disiapkan berbagai fasilitas penunjang.

"Insya Allah, apa yang diharapkan segera (direalisasikan) dan sudah disiapkan. Ini sudah disiapkan secara matang, dan Insya Allah seperti tadi dikatakan Pak Bupati sudah mulai (pembangunannya), dalam waktu yang singkat, bisa (selesai)," kata Wapres menanggapi harapan salah satu pengungsi.

Meskipun saat ini yang sedang dibangun Huntara, Wapres memastikan bahwa kemudian akan dilanjutkan dengan pembangunan Huntap di lokasi yang sama.

"Jadi nanti dapat dua tempat ya, (hunian) sementara dapet, tambah yang (hunian) tetapnya. Jadi malah dapat dua tempat," ungkapnya.

Ia pun menambahkan bahwa Huntara yang akan dibangun cukup baik dan layak huni, bahkan nanti Huntapnya juga akan lebih baik.

"Nanti kalau ini buat Huntap, yang Huntaranya buat apa? Ya buat apa saja ya Pak Bupati. (Bisa) buat dapur, jemuran, mau diperluas kamarnya bisa," ujarnya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan hunian sementara (Huntara) bagi korban erupsi Gunung Semeru bisa ditempati saat Lebaran. Saat ini sudah ada satu unit rumah contoh huntara yang akan menjadi acuan untuk standar pembangunan selanjutnya.

"InsyaAllah, satu setengah bulan kedepan Huntara ini selesai dan Lebaran bisa segera ditempati," ungkap Khofifah.

Khofifah menerangkan, saat ini pembangunan Huntara bagi pengungsi APG Gunung Semeru, Lumajang terus dikebut. Infratruktur air dan instalasi listrik, kata dia, tengah disiapkan bersamaan dengan pembangunan hunian tetap.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan jika total lahan yang disediakan untuk hunian seluas 81 hektar, yang seluruhnya milik Perhutani. Dari jumlah luasan tersebut, rencananya akan didirikan 2.000 unit hunian sementara di tahap pertama.

"Huntara yang akan ditempati 1.951 KK dari Desa Sumber Mujur ini berukuran 10 kali 14 dengan luas bangunan 6 kali 4,8 meter. Terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, serta fasilitas penunjang lainnya," ujarnya.

Di lokasi Huntara tersebut, tambah dia, juga akan didirikan beberapa fasilitas umum. Di antaranya masjid, kandang terpadu, TPQ, madrasah, sekolah, balai pertemuan, fasilitas ekonomi serta ada lahan pemakaman, dan lain sebagainya.

Dalam kunjungan tersebut, Khofifah secara khusus memberi pujian kepada Pemkab Lumajang, para relawan dan TNI yang begitu cepat dalam membangun huntara. Mulai dari proses land clearing atau pembersihan lahan tahap I dan II serta pemadatan tanah.

Mulusnya pembangunan Huntara, kata Khofifah, juga tidak lepas dari izin yang sudah dikantongi melalui surat keputusan yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Saya memberikan apresiasi yang luar biasa atas percepatan yang telah dilakukan Pemkab dan jajaranForkopimda Lumajang, relawan dan TNI," puji Khofifah.

Salah satu pengungsi, Slamet Hariyadi dari Dusun Curahkobokan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah karena sejak erupsi Gunung Semeru, dirinya beserta pengungsi yang lain ditampung di tempat yang layak. Kini, relokasi bagi pengungsi mulai dilakukan. Dirinya pun berharap huntara dan huntap segera diselesaikan.

"Saya mewakili para pengungsi yang lain berharap agar huntara dan huntap cepat selesai diselesaikan," ungkapnya.

Baca Juga: