Wapres optimistis target penurunan stunting target 14 persen di 2024 akan tercapai seiring dengan turunnya prevalensi stunting pada 2022 sebesar 2,8 persen dari tahun 2021.

Wapres optimistis target penurunan stunting target 14 persen di 2024 akan tercapai seiring dengan turunnya prevalensi stunting pada 2022 sebesar 2,8 persen dari tahun 2021.

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin, optimistis penurunan stunting untuk tahun 2023 lebih baik. Adapun prevalensi stunting tahun 2022 sebesar 21,6 persen atau turun 2,8 persen dari tahun 2021.

"Karena 2022 itu kita sudah bisa mencapai 2,8, maka kita optimistis semula bahwa 2023 itu akan lebih besar," ujar Ma'ruf saat membuka Rapat Kerja Nasional Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024, di Jakarta, Kamis (25/4).

Wapres menerangkan, target penurunan stunting berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebesar 14 persen. Menurutnya, target tersebut perlu ada evaluasi.

"Di tahun ini, seluruh target dalam RPJMN 2020-2024 akan dievaluasi, termasuk target prevalensi stunting 14 persen tahun 2024," jelasnya.

Evaluasi Program

Ma'ruf mengungkapkan beberapa program pengentasan stunting mesti mendapat evaluasi baik capaian, pembelajaran, maupun rekomendasi. Menurutnya, evaluasi penting untuk menjaga keberlanjutan program menjadi prioritas pemerintahan selanjutnya.

Dia menyebut, faktor-faktor yang menyebabkan capaian penurunan stunting semakin melambat dalam dua tahun terakhir ini untuk diidentifikasi dan dinavigasi. Menurutnya, perlu ada strategi dan pendekatan pada pencegahan terjadinya stunting baru, tanpa mengurangi intervensi pada anak stunting.

"Arahkan berbagai intervensi kebijakan pada hal-hal yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk mempercepat penurunan stunting," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan pihaknya akan menyesuaikan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Menurutnya, semakin rendah angkanya maka semakin berat mencapainya.

"Kalau angkanya masih 30 untuk menurunkan jadi 25-20 itu lebih cepat, tapi ketika angkanya sudah 14 atau bahkan 15 maka akan lebih berat lagi, semakin rendah semakin berat. Makannya tentu akan ada revisi penyesuaian di RPJMN berikutnya," katanya.

Dia menambahkan, perubahan target untuk RPJMN mendatang belum final. Menurutnya, hingga akhir 2024 ini target penurunan stunting masih di angka 14 persen.

"Sampai akhir 2024 ini sampai 14 persen. Kita tetap dipasang itu tidak berubah angkanya, yang berubah nanti RPJMN berikutnya," terangnya. ruf/S-2

Baca Juga: