JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak para tokoh agama di dunia untuk terus berperan mengambil bagian dalam mewujudkan perdamaian di muka bumi.

"Para ulama dan tokoh agama di dunia diharapkan dapat semakin mengambil bagian dalam perumusan tatanan global demi terwujudnya dunia yang lebih adil dan lebih damai," ujar Wapres pada Konferensi Internasional tentang Agama, Perdamaian, dan Peradaban Tahun 2023, di Jakarta, Senin (22/5).

Seperti dikutp dari Antara, Wapres juga mengharapkan para tokoh agama mampu menjadi sosok pencerah dan penerang dalam upaya menyelesaikan persoalan-persoalan global, terutama terkait isu-isu ketimpangan, kemiskinan, konflik, perang, dan juga kerusakan lingkungan.

"Dalam konteks ini, saya mengajak para ulama dan tokoh agama untuk terus mendorong terwujudnya substansi etika global (global ethics) yakni saling memahami (mutual understanding), saling menghormati (mutual respect), saling ketergantungan (interdependence), dan kerja sama (cooperation) di antara bangsa-bangsa di dunia," kata Wapres.

Pusat Peradaban

Dia mengatakan pada masa lalu para pendahulu bangsa mampu membangun pusat-pusat peradaban di Indonesia mulai dari Kesultanan Aceh, Kesultanan Indrapura di Sumatra Barat, Kesultanan Banten, Kesultanan Cirebon, Kesultanan Demak, sampai Kesultanan Tidore dan Ternate yang pengaruhnya hingga ke Papua.

Menurut Wapres, wilayah-wilayah perbaikan di berbagai daerah dan itu adalah modal besar dalam membuat umat Islam di Indonesia menjadi mayoritas sampai mencapai 80 bahkan 90 persen pada masa lalu.

"Ini adalah warisan. Oleh karena itu, tugas-tugas ini harus kita lanjutkan tidak hanya secara nasional, tapi secara global bersama dengan tokoh-tokoh Islam dunia membangun dunia yang lebih aman damai dan lebih baik lagi," ujar Wapres.

Sebelumnya, Wapres mengingatkan seluruh tokoh agama, baik secara individu maupun dalam organisasi kelompok untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga keharmonisan beragama di masyarakat.

"Di sinilah peran pentingnya para tokoh agama serta pegiat dialog lintas iman sebagai panutan dan rujukan bagi masyarakat dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan beragama," kata Wapres.

Wapres mengatakan kegiatan dialog diikuti tokoh lintas agama penting untuk diselenggarakan karena keberagaman menjadi ciri khas persatuan dan kesatuan di Indonesia.

Baca Juga: