“Saya kira pembagian pekerjaan untuk wilayah kerja pembidangannya saya kira tidak ada masalah, tetapi yang penting itu koordinasi."
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'uf Amin mengingatkan akan pentingnya koordinasi dalam kabinet agar roda pemerintahan berjalan dengan baik dan sesuai koridornya.
Hal tersebut diungkapkan Wapres menanggapi terkait dengan banyaknya jumlah kementerian pada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. "Saya kira pembagian pekerjaan untuk wilayah kerja pembidangannya saya kira tidak ada masalah, tetapi yang penting itu koordinasi," kata Wapres memberikan keterangan pers usai acara silaturahmi Wakil Presiden beserta Ibu Wury Ma'ruf Amin dengan keluarga besar Setwapres di Istana Wapres, Jakarta, kemarin.
Wapres menekankan bahwa yang terpenting adalah setiap kementerian koordinator dapat mengoordinasikan dengan baik kementerian-kementerian lainnya agar berjalan efektif."Kementerian atau menteri koordinator di satu sisi ya yang melakukan koordinasi terhadap kementerian-kementerian itu harus berjalan efektif, kolaboratif, dan itu dilaksanakan dengan baik koordinasinya," kata Wapres.
Oleh karena itu, Wapres tidak mempermasalahkan banyaknya kementerian pada pemerintahan Prabowo-Gibran, asalkan koordinasi berjalan baik. "Saya kira banyaknya kementerian itu tidak menjadi masalah. Akan tetapi, kalau koordinasinya tidak berjalan, nah itu nanti menjadi masalah. Itu saja saya kira harapan saya," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 49 tokoh yang disebut sebagai calon menteri diundang untuk bertemu Prabowo di rumahnya, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10).
Mereka dipanggil untuk ditempatkan di posisi pos kementerian yang telah dipersiapkan Prabowo. Para tokoh itu terdiri dari politisi, akademisi, hingga menteri era Presiden Joko Widodo.
Kemudian pada Selasa (15/10), sekitar 59 calon wakil menteri maupun calon kepala badan bertemu dengan Prabowo di kediamannya.
Terpisah,Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Najamudin menilai banyaknya menteri dalam kabinet Presiden Terpilih Prabowo Subianto nantinyauntuk memastikan terwujudnya stabilitas politik dan persatuan nasional.
Menurut dia, bangsa Indonesia terlalu besar dan kompleks untuk dikerjakan oleh satu atau dua kelompok, sehingga Prabowo merasa harus melibatkan lebih banyak putra-putri terbaik bangsa.