Wapres Ma’ruf Amin berharap Idul Adha merupakan momentum untuk meningkatkan solidaritas sosial, menghidupkan semangat berkorban bangsa Indonesia, dan menjadi bangsa yang lebih peduli ke sesama tanpa melihat latar belakang agama.

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma'ruf Amin, mengatakan Idul Adha adalah momentum untuk meningkatkan solidaritas sosial. Menurutnya, berkurban sebagai bagian dari Idul Adha merupakan simbol pengorbanan seseorang terhadap sesama.

"Idul Adha adalah momentum untuk meningkatkan solidaritas sosial," ujar Wapres, usai Salat Id, di Jakarta, Senin (17/6).

Wapres mengharapkan semangat berkorban bangsa Indonesia harus terus dihidupkan dan bahkan ditingkatkan. Dia yakin bahwa bangsa Indonesia saat ini masih menjadi bangsa yang peduli terhadap sesama bahkan tanpa memandang latar belakang agamanya.

"Jangan sampai melemah, jangan sampai tidak peduli. Tidak peduli ini bahaya. Kalau ada generasi yang sudah tidak peduli lagi terhadap sesama, itu saya kira lonceng kematian atau kehancuran (bangsa ini)," jelasnya.

Dia menilai, jauhnya seorang hamba dengan Tuhan disebabkan adanya hambatan-hambatan seperti rasa berat untuk bersedekah dan berkurban. Dia mengimbau, khususnya umat Islam yang mampu dan memenuhi syarat agar berkurban di hari Idul Adha atau hari-hari Tasyrik setelahnya.

Kepedulian Sosial

Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Suyitno mengatakan, ibadah kurban memperkuat ikatan kepedulian sosial dan solidaritas antaraumat Islam. Ibadah kurban menciptakan rasa kebersamaan, persatuan, dan saling peduli antarsesama Muslim, juga mengajarkan nilai-nilai saling berbagi, empati, dan kepedulian sosial dalam masyarakat.

"Ibadah kurban mendorong umat untuk memperdalam spiritualitas dengan taqarrub billah dan sekaligus memperkuat akhlak yang baik," ucapnya.

Dia menekankan, proses penyembelihan hewan kurban harus tetap mematuhi aturan dan tata cara yang ditetapkan dalam agama. Selain itu, pembagian daging kurban juga dimaksudkan sebagai upaya menebarkan kecintaan sesama umat.

"Selama pelaksanaan qurban, masyarakat saling berbagi daging kurban dengan orang-orang yang membutuhkan, termasuk fakir miskin, yatim piatu, dan kaum dhuafa," terangnya.

Terpisah, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengajak masyarakat agar perayaan Idul Adha 1445 H (Hijriah) menjadi momentum untuk terus memupuk semangat kepedulian kita terhadap sesama, serta nilai-nilai etika dan moralitas, guna mewujudkan persatuan bangsa.

"Ini penting bagi setiap anak bangsa untuk meningkatkan semangat kepedulian terhadap sesama, serta memupuk terus nilai-nilai etika dan moralitas yang kita miliki," kata Lestari dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, kemarin.

Menurutnya perayaan Idul Adha yang diisi dengan kegiatan berkurban bagi yang mampu, merupakan momentum bagi setiap anak bangsa untuk meningkatkan semangat untuk peduli terhadap sesama.

Nilai-nilai kepedulian itu, kata dia, dapat sekaligus memperkuat upaya membangun nilai gotong-royong di antara sesama anak bangsa.

Dia pun berharap nilai-nilai moral, etika dan kepedulian terhadap sesama yang diajarkan dalam pelaksanaan kurban pada Idul Adha terus terpelihara. Hal itu, kata dia, diperlukan agar bangsa mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi saat ini.

Menurutnya beragam tantangan berbangsa saat ini sangat membutuhkan anak-anak bangsa yang mengedepankan nilai-nilai moral dan etika dalam bertindak.

Agar mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa di dunia saat ini, menurutnya anak-anak bangsa harus terus meningkatkan semangat persatuan dam kepedulian kita terhadap sesama anak bangsa terus dipupuk.

Baca Juga: