JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut zakat dalam ekonomi syariah dan pajak sama-sama menjadi alat efektif untuk menekan ketimpangan.

"Pengembangan ekonomi syariah yang berkontribusi besar untuk mewujudkan keadilan ekonomi, salah satunya adalah zakat. Ekonomi syariah dan pajak sejatinya memiliki nafas yang sama. Keduanya didorong antara lain adalah untuk mengurangi ketimpangan," kata Wapres Ma'ruf Amin di Jakarta, Rabu.

Wapres Ma'ruf menyampaikan hal tersebut dalam peresmian pembukaan "Asia Pacific Tax Forum ke-14" dengan tema "Membangun Ekonomi Syariah Indonesia di Tengah Dinamika Ekonomi Global".

"Dalam bingkai keadilan ekonomi yang sepatutnya kita wujudkan, kedua instrumen tersebut diharapkan dapat berkontribusi lebih optimal, sehingga menjadi alat yang efektif untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menekan ketimpangan," tegas Wapres.

Menurut Wapres, sebagai instrumen dana sosial syariah, zakat menjadi salah satu bidang yang digarap dengan saksama di Indonesia.

"Zakat sebagai bagian dari rukun Islam memiliki fungsi salah satunya sebagai sarana redistribusi kekayaan. Zakat yang ditunaikan oleh muzaki akan meningkatkan kesejahteraan mustahik dan umat," ungkap Wapres.

Dalam konteks kebijakan fiskal, zakat adalah salah satu instrumen yang fungsi awalnya menyerupai instrumen fiskal yang ada saat ini. Sejarah pengelolaan keuangan publik Islam menunjukkan, zakat menjadi instrumen kebijakan fiskal yang berfungsi sebagai sumber pendapatan sekaligus sumber pengeluaran negara.

Baca Juga: