JAKARTA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk mempersiapkan diri menghadapi dinamika pasar kerja yang terus berubah.
"Saya ingin generasi muda agar terus belajar dan bangun jejaring yang kuat untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan di masa depan," ucap Wamenaker Afriansyah Noor dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat (13/9).
Dalam kesempatan ketika memberikan kuliah umum di Universitas Jambi pada Kamis (12/9), Wamenaker mengatakan pemerintah terus melakukan berbagai upaya menghadapi sejumlah tantangan ketenagakerjaan. Beberapa langkah itu termasuk penguatan pendidikan vokasi dan sistem pelatihan kerja yang lebih berorientasi pada kebutuhan industri.
Salah satu terobosan yang dilakukan Kemnaker, kata dia, adalah dengan membentuk Sistem Informasi Pasar Kerja (SIAPKerja) yang menyediakan data dan informasi mengenai lowongan pekerjaan, pelatihan, serta sertifikasi yang dibutuhkan oleh para pencari kerja.
"Sistem ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurangi ketimpangan antara suplai dan permintaan tenaga kerja," jelas dia.
Afriansyah menyampaikan akan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam mempersiapkan SDM yang unggul dan kompetitif.
"Keberhasilan di masa depan terletak pada kemampuan kita untuk mau belajar, beradaptasi, dan bekerja sama dalam mengembangkan potensi yang ada," kata dia.
Penguatan itu dilakukan ketika Indonesia menghadapi dinamika generasi muda atau Generasi Z yang masuk dalam kategori menganggur atau tidak dalam pendidikan, tidak bekerja atau tidak dalam pelatihan (Not in Education, Employment, or Training/NEET).
Dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2023 memperlihatkan sekitar 9,9 juta penduduk usia muda kisaran usia 15-24 tahun yang masuk dalam Generasi Z berada dalam kategori NEET itu. Ant/I-1