JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengakui risiko tertular virus korona tetap ada meski sudah menjalani satu atau dua kali penyuntikan vaksin Covid-19. Bedanya, gejala yang didapat tidaklah parah.
"Kita perlu pahami meskipun kita sudah divaksinasi Covid, kita masih memiliki risiko untuk terpapar dan tertular virus Covid-19," kata Nadia dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Senin (22/2).
"Namun, diharapkan dengan kita mendapat vaksinasi maka tubuh kita lebih kuat terhadap paparan virus Covid, sehingga penyakit bisa dapat kita hindari dan kalaupun kita harus sakit, sakitnya ini adalah bukan sakit dengan gejala berat ataupun yang parah," urai dia.
Nadia pun meminta kepatuhan terhadap protokol kesehatan 3M, yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, harus selalu diaplikasikan seluruh warga , baik yang belum divaksinasi maupun yang telah menerima suntikan dosis vaksin pertama dan kedua.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Bio Farma, Bambang Heriyano, mengatakan sebanyak 2,3 juta dosis vaksin Covid-19 akan didistribusikan ke empat provinsi, Senin (22/2).
"Hari ini ada rencana kami distribusikan sebanyak 233 ribu vial atau sekitar 2,3 juta dosis," kata Bambang dalam diskusi Vaksinasi Tahap 2: Cinta untuk Lansia, Senin.
Bambang mengatakan pendistribusian vaksin tersebut merupakan bagian dari target 7,5 juta dosis vaksin pada Februari untuk program vaksinasi tahap kedua. Vaksin didistribusikan ke Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.
Pada Minggu kemarin, perusahaan farmasi plat merah itu telah mendistribusikan 262.940 vial atau 2,6 juta dosis vaksin buatan Sinovac Biotech ke enam provinsi prioritas. Rinciannya, 9.970 vial ke Sumatera Barat, 100.430 vial ke Jawa Tengah, 10.820 vial ke Yogyakarta, 91.420 vial ke Jawa Timur, 28.800 vial ke Banten, dan 13.030. vial ke Bali.
"Itu akan terus kami lakukan distribusi secara bertahap," ujar Bambang. n jon/P-4
