NEW YORK - Wakil Perdana Menteri Inggris, Oliver Dowden, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB baru-baru ini memperingatkan kepada para pemimpin dunia bahwa manusia bisa kehilangan kendali atas mesin kecerdasan buatan atau artificial intelligence
(AI).

Dikutip dari Flipboard, ia menjelaskan, KTT Inggris mengenai AI akan membahas perlindungan "masa depan umat manusia" dengan melawan risiko "kehilangan kendali atas mesin", yang menguraikan peluang dan bahaya AI.

Dowden mengatakan bahwa tingkat kemajuan harian yang dicapai teknologi ini mengharuskan negara-negara untuk bertemu secara rutin.

"Untuk membahas pagar pembatas yang diperlukan," ujar Dowden, yang memaparkan prospek masa depan suram jika pengembangan AI tidak terkendali.

"Regulasi global tertinggal dari kemajuan yang ada saat ini," ungkapnya memberi alasan.

Dowden menjelaskan, lewat pidato itu ia tidak mengklaim diri sebagai seorangbpakar AI, namun dia yakin bahwa para pembuat kebijakan di berbagai belahan dunia telah mengabaikan kekhawatiran masyarakat global soal risiko jika AI lepas kendali.

"Revolusi AI akan menjadi ujian berat dalam sistem multilateral. Ini akan menunjukkan bagaimana itu (AI) dapat bekerjasama dalam menentukan nasib umat manusia," katanya.

Dia menegaskan bahwa masa depan manusia dan planet Bumi akan ditentukan oleh apa yang yang dapat dilakukan oleh manusia.

"Itu adalah tantangan, dan kesempatan sesungguhnya bagi PBB (untuk melakukan sesuatu)," pungkasnya.

Baca Juga: