BANJARNEGARA- Wayang kulit merupakan kekayaan nusantara yang lahir dari budaya asli masyarakat Indonesia yang mencintai kesenian. Setiap pagelaran wayang,mempunyai simbol dan makna filosofis yang kuat. Apalagi dari segi isi, cerita pewayangan selalu mengajarkan budi pekerti yang luhur, saling mencintai dan menghormati, sambil terkadang diselipkan kritik sosial dan peran lucu lewat adegan goro-goro.

Demikian juga, pagelaran wayang kulit merupakan sarana efektif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Melalui sebuah pagelaran wayang kulit, ki dalang maupun pejabat yang memangku pemerintahan, bisa menyampaikan pesan-pesan penting kepada masyarakat.

Pesan tersebut, tidak hanya sejarah dunia pewayangan, atau pelajaran budi pekerti, namun media hiburan warisan lelehur itu kini bisa dijadikan sebagai ajang untuk menyampaikan pesan-pesan pemerintah kepada rakyatnya.

Pesan penting kepada masyarakat melalui wayang kulit, juga dilakukan Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono. Untuk menyosialisasikan pentingnya vaksinasi booster. Seiring dengan dilonggarkan Pembatasan Pemberlakukan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seiring penuruan angka Covid-19, panggung hiburan masyarakat, termasuk pagelaran wayang, kembali mulai digelar.

Kesempatan ini dipergunakan Ferry untuk turun ke bawah (turba) dengan menghadiri pagelaran seni wayang kulit bersama Ki Jono dan putranya, Ki Jalu Pamungkas di Dukuh Kaliputih, Desa Tempuran, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (17/7).

Pada gelaran itu, Ferry menyampaikan pesan kepada masyarakat Banjarnegara tentang arti pentingnya vaksin booster atau vaksin ketiga Covid-19.

Di hadapan Ketua KNPI Sugijen, Camat Wanayasa Sri Wahyuni, dan jajaran Polsek yang diwakili Bripka Dwi Yanuar, Sertu Risal Mustofa, serta Kades Tempuran Suratno, politikus asal Partai Golongan Karya Jateng mengajak masyarakat untuk mengikuti vaksinasi booster yang menjadi program dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Dengan mengikuti program vaksinasi dosis ketiga tersebut, kata Ferry, kekebalan tubuh (imun) peserta vaksinasi terhadap penularan Covid-19 maupun varian barunya, akan semakin tinggi.

"Jika sudah divaksin booster, tubuh kita jauh lebih siap untuk menghadapi kemungkinan terjakitnya Covid-19 maupun varian barunya. Saya minta masyarakat agar memanfaatkan kesempatan untuk mengikuti vaksinasi booster jika program ini sudah menyasar ke desanya," ujar Ferry.

Di sisi lain, legislator Jateng asal daerah pemilihan Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Kebumen ini mengajak masyarakat untuk tetap nguri-uri budaya jawi (melestarikan budaya), seperti pagelaran wayang kulit yang sekarang ini digelar di Dukuh Kaliputih ini.

Ferry mengakui sejak dahulu pagelaran wayang menjadi sarana untuk pesan atau dakwah kepada masyarakat. Bahkan, Sunan Kalijaga yang merupakan salah satu Wali Songo juga mempergunakan media wayang untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.

Menurut Ferry, pentas wayang kulit merupakan hiburan yang murah meriah bagi masyarakat. Selain itu, pagelaran wayang dengan berbagai lakon (cerita) memiliki banyak pelajaran positif yang dikandungnya, seperti pelajaran tentang budi pekerti, keteladan, kepemimpinan, kerja sama hingga strategi berperang.

"Melalui pementasan wayang, mari kita galakkan lagi budaya gotong-royong. Banyak pesan dari cerita pewayangan yang bermakna bila kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk ajakan semangat bergotong royong dalam semua hal, seperti ajakan vaksinasi booster kepada masyarakat agar bisa tercipta kekebalan komunal di wilayah Jateng," paparnya

Menurutnya, wayang kulit merupakan warisan leluhur yang setiap ceritanya mempunyai arti penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Nguri-uri budaya Jawa adalah tangung jawab bersama, salah satunya dengan melestarikan pagelaran wayang. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari pesan moral yang disampaikan dalam cerita pewayangan, mulai dari segi agama, kebersamaan, persatuan dan kerukunan sesama warga masyarakat," ujar dia.

Baca Juga: