Perkembangan vaksin Merah Putih akan segera memasuki masa uji klinik fase 1 pada awal Februari 2022. Hasil pengembangan dari Universitas Airlangga (UNAIR) dan PT Biotis. Setelah melalui berbagai proses, diharapkan produksi dapat dimulai pada Agustus 2022.

Capaian ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM), Penny Lukito, dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (18/1).

"Untuk vaksin merah putih yang berproses itu oleh Unair dan PT Biotis. Tadi saya sudah sampaikan Februari awal akan uji klinik fase 1, target selesai Juli 2022 untuk dapatkan EUA (izin penggunaan darurat)," kata Penny saat rapat yang disiarkan langsung di kanal YouTube Komisi IX.

"Tentunya dalam periode itu, fasilitas produksinya juga sudah siap, berproses untuk bisa dapat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Perkiraan Vaksin Merah Putih itu Agustus [untuk produksi]," tambahnya.

Selain itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan vaksinasi dosis primer bagi remaja dan dewasa diharapkan tuntas pada April 2022, dan vaksin dosis primer untuk anak pada Juni 2022.

Meski begitu, vaksinasi primer diprediksi tuntas sebelum Vaksin Merah Putih mulai produksi, Budi menyebutkan Pemerintah RI akan tetap memprioritaskan pembelian dan penggunaan vaksin karya anak bangsa itu.

"Begitu Vaksin Merah Putih siap sekitar Agustus, kita akan prioritaskan pembelian vaksin merah putih sesuai dengan schedule vaksinasinya," beber Budi.

Budi melaporkan, jika sudah selesai pada vaksin Merah Putih oleh UNAIR dan PT Biotis akan ada kemungkinan digunakan sebagai booster.

"Primer dewasa dan remaja mungkin selesai di bulan April, vaksinasi primer anak-anak di bulan Juni. Jadi, yang masih terbuka adalah booster kemungkinan dewasa dan remaja," katanya.

Budi tetap menaruh catatan untuk penggunaan Vaksin Merah Putih pada dosis booster.

Melihat saran ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization), Budi mengatakan, booster yang diberikan disarankan memiliki efikasi lebih tinggi dibandingkan vaksin primernya.

"Jadi kita lihat Vaksin Merah Putih itu efikasinya berapa. Kalau misalnya efikasinya lebih tinggi dari Sinovac, booster [Merah Putih] itu cocok ke Sinovac. Kalau [vaksin] primernya Pfizer, boosternya itu direkomendasikan yang efikasinya sama [dengan Pfizer] atau lebih tinggi," tutupnya.

Baca Juga: