LOMBOK TENGAH - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menerapkan strategi pengelolaan sampah terintegrasi dengan pendekatan inovatif dan kolaboratifmenuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika hijau.
VP Operation dan Services The Mandalika I Made Pari Wijaya di Lombok Tengah, Jumat (16/8) mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan lingkungan di KEK Mandalika, salah satunya melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait dalam pengelolaan sampah yang lebih baik.
"Pengelolaan sampah di KEK Mandalika diharapkan berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan," katanya.
Sebagai wujud komitmen terhadap KEK Mandalika yang lebih bersih dan berkelanjutan, ITDC turut serta dalam gerakan kebersihan yang dilaksanakan di sekitar kawasan.
Gerakan ini merupakan langkah nyata ITDC dalam mengelola sampah sekaligus memperkuat kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di sekitar KEK Mandalika.
"Melalui upaya ini, kami berharap dapat menciptakan keberlanjutan lingkungan dengan pendekatan pengelolaan sampah terpadu," katanya.
Pihaknya selaku pengelola kawasan tetap berkomitmen untuk meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem lokal, mendukung sustainability, dan menginspirasi praktik ramah lingkungan di KEK Mandalika.
Sebagai "The Ultimate Lifestyle Sportstainment Destination" KEK Mandalika diharapkan dapat menjadi role model destinasi pariwisata yang bertanggung jawab dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.
"Dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat setempat, serta generasi mendatang," katanya.
Pihaknya juga telah melaksanakan rapat monitoring dan evaluasi progres pengelolaan sampah bersama OPD terkait.
Dalam rapat koordinasi itu dibahas berbagai langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah di KEK Mandalika. Salah satu fokus utama yang dibahas adalah memperkuat koordinasi antara ITDC dan pemerintah daerah.
"Serta meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat sekitar terkait pentingnya pemilihansampah," katanya.
Pihaknya bersama para pihak terkait telah menetapkan sejumlah langkah penting untuk menangani isu sampah di KEK Mandalika meliputi sosialisasi Peraturan Bupati Lombok Tengah mengenai pengurangan penggunaan tas belanja plastik, peningkatan tata kelola sampah di desa penyangga, serta komitmen mendukung program Bank Sampah dan Black Soldier Fly (BSF) di desa penyangga KEK Mandalika.
"Mulai 1 Agustus 2024, penerapan tarif retribusi sampah di TPA juga menjadi salah satu langkah nyata yang diambil," katanya.