BANDUNG - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di seluruh wilayah Jawa Barat sudah disiagakan untuk menghadapi potensi bencana alam.

"Jadi memang ini sudah musimnya. Setahun ada kurang lebih 2.000 kebencanaan. BPBD se-Jabar sedang siaga I. Contohnya ada longsor kan ada meninggal juga sudah ditangani di lapangan, mitigasi juga sedang dilakukan," katanya di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/9).

Bencana banjir dan tanah longsor melanda kawasan perkampungan di Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, pada Minggu (11/9) malam. Bencana itu menyebabkan dua orang tewas dan memaksa warga mengungsi.

Gubernur mengatakan bahwa pemerintah provinsi selain menyiagakan BPBD juga menyiagakan para relawan penanggulangan bencana.

Selain itu, dia mengemukakan perlunya warga membiasakan diri mengecek informasi prakiraan cuaca setiap hari agar bisa mengantisipasi dampak cuaca.

"Jadi budaya mengecek cuaca sekarang harus jadi kebiasaan. Biasanya orang kita hanya menganggap kemarau hujan, kemarau hujan, kalau orang luar negeri tiap hari cek cuaca. Nah, cek cuaca sekarang harus jadi budaya, karena ekstremitas dari hujan hari ini tidak bisa diduga seperti dulu," kata dia.

Dia juga mengemukakan bahwa kejadian bencana alam di Jawa Barat tahun ini jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. "Tapi sampai ke hari ini jumlahnya lebih sedikit dari tahun lalu, per September jika dibandingkan (tahun lalu). Mudah-mudahan sampai Desember enggak ada yang lebih parah lagi," kata dia.

Baca Juga: