Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak tentara Rusia supaya tidak berperang di Ukraina dengan menekankan bahwa jenderal mereka memperkirakan ribuan dari prajurit mereka akan mati.

"Para komandan Rusia berbohong kepada tentara mereka ketika mereka memberitahu mereka bahwa mereka dapat dianggap bertanggung jawab secara serius karena menolak untuk berperang," ujar Zelensky.

Desakan itu disampaikan Zelensky dengan bahasa Rusia dalam pidato video malamnya. Dirinya mengatakan bahwa Rusia telah merekrut pasukan baru dengan sedikit pengalaman tempur yang memadai.

Zelensky juga mengatakan komandan Rusia sepenuhnya memahami bahwa ribuan dari mereka akan mati dan ribuan lainnya akan terluka dalam beberapa minggu mendatang.

"Kemudian juga tidak memberitahu mereka, misalnya, bahwa tentara Rusia sedang mempersiapkan truk pendingin tambahan untuk menyimpan mayat-mayat itu. Mereka tidak memberi tahu mereka tentang kerugian baru yang diharapkan para jenderal," kata Zelensky.

Tidak hanya itu, Zelensky juga meminta prajurit Rusia untuk tidak berperang demi keselamatan mereka sendiri.

"Prajurit Rusia masih bisa menyelamatkan nyawanya sendiri. Lebih baik bagi Anda untuk bertahan hidup di Rusia daripada binasa di tanah kami," tambahnya.

Pada sisi lain, pasukan Ukraina bertempur desa demi desa untuk menahan serangan Rusia melalui timur negara itu. Sementara PBB bekerja untuk menengahi evakuasi sipil dari benteng pertahanan terakhir di reruntuhan kota pelabuhan Mariupol yang dibom.

Salah seorang pejabat Ukraina mengatakan kepada AP, memperkirakan 100.000 warga sipil tetap berada di kota dan sekitar 1.000 di antaranya tinggal di bawah pabrik baja Mariupol.

Ukraina belum mengatakan berapa banyak pejuang juga di pabrik, satu-satunya bagian dari Mariupol yang tidak diduduki oleh pasukan Rusia, tetapi Rusia menyebutkan jumlahnya sekitar 2.000.

Media pemerintah Rusia melaporkan Sabtu bahwa 25 warga sipil telah dievakuasi dari pabrik baja Azovstal, meskipun tidak ada konfirmasi dari kantor berita PBB RIA Novosti Rusia mengatakan 19 orang dewasa dan enam anak-anak dibawa keluar, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Seorang pejabat tinggi Resimen Azov, unit Ukraina yang membela pabrik, mengatakan 20 warga sipil dievakuasi selama gencatan senjata, meskipun tidak jelas apakah dia merujuk pada kelompok yang sama dengan laporan berita Rusia.

Baca Juga: