Jember - Kapolres Jember Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bayu Pratama Gubunagi mengatakan sebanyak enam dari 7.706 tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024 masuk kategori rawan terkait kondisi geografis di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Enam TPS kategori rawan itu masuk dalam wilayah Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo. Kerawanan itu terkait dengan kondisi alam atau demografi yang ada di wilayah itu," katanya usai memantau gudang logistik KPU Jember, Sabtu.
Enam TPS tersebut berada di Dusun Bandealit yang masuk di kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) dan akses jalan untuk distribusi logistik menuju ke sejumlah TPS tersebut tidak bisa menggunakan kendaraan, sehingga menggunakan kuda.
"Pihak KPU menyampaikan ke kami bahwa penyelenggara pemilu di sana telah menyiapkan tiga ekor kuda untuk membawa distribusi logistik pemilu sampai ke TPS," tuturnya.
Menurutnya sebanyak 7.700 TPS yang tersebar di 31 kecamatan di Jember masuk kategori kurang rawan, namun tetap mendapat pengawasan dari aparat kepolisian karena pada masa tenang pihaknya bersama TNI dan Satpol PP akan semakin intens berada di masyarakat.
"Aparat keamanan akan mengantisipasi kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) baik kejahatan konvensional maupun pelanggaran terhadap penyelenggaraan pemilu," katanya.
Setiap TPS memiliki karakter kerawanan masing-masing, sehingga pihaknya menegaskan kepada masing-masing Kapolsek serta jajaran untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Kami minta setiap perkembangan informasi di lapangan selalu dipantau agar bisa menggeser kategori kerawanan menjadi kurang rawan, upaya-upaya itu harus diantisipasi," ucapnya.
Polres Jember menyiapkan sebanyak 640 personel dengan dibantu 284 personel TNI dan ribuan Linmas untuk pengamanan di masing-masing TPS pada pemungutan hingga penghitungan suara.
"Untuk TPS kategori rawan, kami telah menyusun pola pengamanan-nya yakni dua anggota Polri memantau dua TPS untuk memastikan pemilu berjalan aman, lancar dan sukses," ujarnya.