Miguel Rodriguez, Menteri Luar Negeri Peru yang baru dilantik pada Agustus lalu resmi mengundurkan diri.

Pengunduran diri Rodriguez disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri pada Jumat (9/9) menyusul perseteruan antara dia dan presiden sayap kiri, Pedro Castillo.

"Saya menulis kepada Anda untuk dengan mantap menyampaikan pengunduran diri posisi Menteri Negara di Kementerian Urusan Luar Negeri," tulis Rodriguez dalam sepucuk surat yang dirilis Kemenlu di Twitter, seperti dikutip Reuters.

Dalam cuitannya, Rodriguez menjelaskan pengunduran dirinya dilakukan untuk memperkuat Peru dalam kancah internasional.

"Tujuannya adalah untuk memperkuat kebijakan luar negeri Peru, memperbaiki kesalahan, dan berupaya untuk memperkuat arah kehidupan internasional negara kita," katanya, tanpa penjelasan lebih lanjut.

Sebelumnya pada awal pekan ini, Castillo mengacaukan pengumuman Rodriguez pada Agustus bahwa Peru memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Demokratik Arab Sahrawi di Sahara Barat, yang diakui sebagai negara oleh sejumlah negara di dunia.

Castillo pada Kamis (8/9) mencuit bahwa Peru menegaskan dukungan bagi Sahara untuk "menentukan nasib sendiri" sebagai negara.

Tak hanya itu, Reuters merangkum kedua politisi itu juga tidak sependapat soal Perjanjian Escazu yang merupakan sebuah pakta lingkungan regional, serta soal partisipasi Peru dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut.

Pengunduran Rodriguez terjadi bersamaan dengan pengunduran diri wakil menteri transportasi Luis Rivera pada Jumat (9/9) usai Rivera divonis enam tahun penjara atas kasus korupsi.

Tingkat dukungan untuk Castillo, yang sudah menjabat lebih dari setahun, menurun drastis.

Sang presiden telah melakukan perombakan kabinet beberapa kali. Saat ini, ia juga sedang berjuang menghadapi penyelidikan yang dijalankan kejaksaan terkait dugaan korupsi.

Baca Juga: