Memiliki mobil yang awet dan tidak sering masuk ke bengkel merupakan harapan kebanyakan orang. Mobil yang bermasalah, bisa jadi karena ada beberapa kompenen dalam mobil yang sudah rusak atau telah habis masa pakainya

Menurut Idris Nuhan (15/6), salah satu mekanik sebuah bengkel di bilangan Cipondoh, Kota Tangerang. Selain karena kondisi komponennya, mobil akan semakin cepat rusak karena dipengaruhi oleh cara berkendara yang salah.

Berikut ini beberapa kebiasaan buruk dalam berkendara, yang akan membuat mobil menjadi cepat rusak. Simak ulasannya berikut ini.

Penggunaan Transmisi Yang Tidak Sesuai

Bagi pengendara yang menggunakan mobil manual, kerap merasa malas untuk memindahkan tuas gigi. Pengendara mobil kerap menggunakan gigi tinggi ketika melintasi polisi tidur.

Menurut Idris Nuhan, kebiasaan ini akan membuat transmisi semakin cepat rusak. "Jika sedang berkendara dan menemui polisi tidur, baiknya segera pindahkan transmisi ke posisi gigi yang rendah. Hal ini untuk mengurangi beban pada transmisi" ujar Idris Nuhan.

Sering Menahan Kopling Ketika Macet

Macet sudah menjadi hal yang biasa ditemui, ketika berkendara di tengah kota. Bagi pengendara mobil manual, seringkali menahan kopling ketika jalan macet atau ketika menemui lampu merah.

Namun ternyata, kebiasaan ini memberikan dampak buruk bagi kondisi kopling itu sendiri. Menahan kopling terus-terusan akan membuat kampas kopling cepat habis.

Menurut Idris, cara berkendara yang tepat ketika macet adalah menetralkan transmisi dan memberikan jarak dengan mobil di depannya. Ketika sudah mulai lancar, jalankan mobil secara perlahan.

Tidak Mematikan Lampu

Lampu mobil sangat membantu ketika berkendara, terlebih jika memasuki malam hari. Namun pengendara kerap lupa mematikan lampu ketika sudah selesai berkendara dan membuat lampu mobil terus menyala meskipun mesin mobil mati.

"Lampu luar atau lampu kabin yang terus menyala, ketika mesin mati akan membuat aki cepat soak. Energi pada aki akan terkuras dan akan habis. Nantinya mobil tidak bisa dinyalakan, karena energi pada aki telah habis." Ujar Idris.

Tidak Melakukan Service Secara Berkala

Bagi pemilik mobil baru, biasanya mendapatkan fasilitas service mobil gratis selama beberapa waktu. Biasanya setelah masa servis gratis, pemilik mobil akan malas melakukan service berkala.

Jika mobil sering dipakai, namun tidak diservice secara rutin akan membuat mobil cepat rusak. Menurut Idris, ganti oli mesin mobil baiknya dilakukan setiap 5.000 kilometer.

"Berapa lama waktu untuk ganti mobil ditentukan dari seberapa sering mobil digunakan. Lebih mudah jika ditentukan dari jarak tempuh mobil, yaitu sekitar 5.000 kilometer. Biasanya sekitar 5-6 bulan" ujar Idris.

Baca Juga: