Vo Van Thuong sebagai kandidat tunggal, terpilih jadi Presiden Vietnam yang baru untuk masa jabatan hingga 2026 menyusul pengunduran diri dramatis pendahulunya, Nguyen Xuan Phuc, pada Januari lalu.

HANOI - Majelis Nasional Vietnam pada Kamis (2/3) memilih presiden baru yang segera berjanji untuk menindak korupsi menyusul pengunduran diri pendahulunya dalam kampanye antikorupsi.

Anggota Majelis Nasional memilih Vo Van Thuong , 52 tahun, calon tunggal, untuk masa jabatan hingga 2026, menyusul pengunduran diri Nguyen Xuan Phuc pada Januari.

"Thuong memperoleh 487 dari 488 suara dukungan di majelis nasional," menurut media pemerintah.

Pemerintahan Vietnam yang otoriter dijalankan oleh partai, yang secara resmi dipimpin oleh sekretaris jenderal, presiden, dan perdana menteri. Thuong sendiri amat dekat dengan Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong, orang paling berkuasa di partai dan sosok arsitek gerakan antikorupsi.

Kampanye antikorupsi Vietnam telah menyebabkan penangkapan puluhan pejabat, dengan banyak tuduhan korupsi terkait kesepakatan sebagai bagian dari respons pandemi Covid-19.

Partai Komunis pada Januari lalu memutuskan bahwa Phuc bertanggung jawab atas kesalahan para menteri senior di bawah komandonya selama masa jabatannya sebagai perdana menteri 2016-2021, sebelum dia menjadi presiden.SB/AFP/I-1

Baca Juga: