JAKARTA - Viva Apotek menunjuk Sandra Dewi sebagai Duta Viva Apotek. Selebritas ini dinilai memiliki perhatian terhadap kesehatan keluarga, dan selama ini secara kebetulan menjadi pelanggan dari apotik ini.

Head of Pharma Business Viva Apotek, Ni Ketut Sukartiwi mengatakan, perempuan bernama lengkap Monica Nicholle Sandra Dewi Gunawan Basri itu juga merupakan sosok ibu yang memiliki perhatian tinggi mengenai kesehatan keluarganya. Bagi Viva Apotek yang memang menyediakan segala produk kesehatan Ibu dan Anak secara lengkap sosok Sandra Dewi cocok untuk dipilih.

"Sandra Dewi merupakan sosok inspiratif yang pas bagi para ibu dalam hal bagaimana menjaga kesehatan keluarga. Hal ini selaras dengan komitmen Viva Apotek yang telah lebih dari 10 tahun menyediakan berbagai produk dan layanan kesehatan berkualitas untuk keluarga Indonesia," kata dia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Didaulatnya Sandra Dewi menjadi Duta Viva Apotek, lanjut Sukartiwi diharapkan bisa menjadi corong informasi kepada masyarakat yang lebih luas. Ia diminta untuk memberi informasi bahwa apotik ini menawarkan produk lengkap, pelayanan yang modern, serta harga terjangkau.

"Ini berkat banget ya buat aku. Aku tuh kan tipikal orang yang menaruh perhatian khusus terhadap pemilihan produk-produk kesehatan untuk dikonsumsi anggota keluarga, baik obat-obatan, vitamin maupun suplemen," katanya.

Ibu dari dua orang anak itu mengaku terkejut saat mendapat tawaran untuk menjadi duta dari Viva Apotek. Meski secara kebetulan selama ini ia menjadi konsumen setia apotik tersebut dalam menjaga kesehatan keluarganya namun tidak menyangka akan ditunjuk.

Ia mengungkapkan, momen menggunakan layanan Viva Apotek dimulai sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Kala itu, dirinya mengaku dimudahkan dengan adanya layanan penjualan obat dan vitamin dari toko resmi Viva Apotek dimarketplace.

"Jadi aku tuh selalu pilih-pilih saat mau beli obat, vitamin, atau suplemen. Aku harus beli di tempat yang memang terpercaya dan punya reputasi yang baik juga, ya Viva Apotek ini," tuturnya.

Pada saat pandemi Covid-19 lalu ia merasakan manfaat layanan daring dari Viva Apotek. Misalnya ketika anaknya sakit ia bertanya kepada dokter kenalannya, dan merekomendasikan untuk membeli obat tertentu.

"Ketika anakku digigit serangga dokter tamanku itu juga memberi resep obat apa yang harus dibeli. Jadi saat dokter kasih resep, kita langsung beli obatnya di Viva Apotek," kenangnya.

Kebiasaan menggunakan layanan Viva Apotek, diakui Sandra Dewi terus berlangsung hingga saat ini. Perempuan berumur 39 tahun itu mengaku enggan membeli produk kesehatan di sembarang tempat, baik toko fisik lain maupun toko daring.

"Kalau kita belanja di tokoonlineasal misalnya, aku mikir ini benerenggakya, obat yang dikasih. Maka dari itu, aku lebih memilih untuk belanja produk kesehatan itu tuh di Viva Apotek. Karena kalau sembarangan kan takut ya, nanti dikasih obat palsu, atauexpired date-nya sudah dekat, dan lain-lain," ujarnya.

Sukartiwi menambahkan saat ini Viva Apotek juga tengah bersiap untuk lepas landas meluaskan jangkauan layanannya, serta memperbaharui konsep layanannya dari semula menggunakan polaclose store, menjadiopen store.Sebelumnya, apotik ini dikenal oleh masyarakat sebagai toko obat yang dekat dengan komunitas.

"Ke depan, kami akan membuka toko di sejumlah mal dan pusat kota, sekaligus melakukan modernisasi pelayanan," katanya.

Ia menerangkan Viva Apotek didirikan pada 2012. Awalnya menggunakan nama Viva Generik, kemudian berubah nama menjadi Viva Health dan pada 2022 berganti menjadi Viva Apotek. Saat ini apotik ini telah beroperasi di Jakarta, Jawa Barat (Bekasi), Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali dengan jumlah cabang sebanyak 111 buah.

Saat ini lebih dari 40 persenoutlet Viva Apotek telah dilengkapi dengan Praktik Dokter Umum serta layanan Fisioterapi dan Dokter Gigi. Dengan dukungan yang diberikan lebih dari 700 karyawan, setiap tahunnya melayani 5 juta pelanggan mulai dari kebutuhan obat dan produk kesehatan hingga pengecekan kesehatan.

Baca Juga: