Selain menggunakan masker yang benar, ruangan harus memiliki sirkulasi udara yang bagus untuk mencegah tertular microdroplet di ruang tertutup.


JAKARTA - Masyarakat tengah dibuat resah karena informasi bahwa virus korona baru (Covid-19) dapat menular lewat udara (airborne). Namun, sebenarnya hal ini lebih berasal dari microdroplet. "Dari beberapa kali kami mencoba berkomunikasi dengan WHO, sebenarnya kasus ini lebih cenderung disebarkan oleh microdroplet," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, di Jakarta, Jumat (10/7).

Menurut Yuri, microdroplet juga droplet, tetapi sangat kecil atau lembut. Microdroplet bisa bertahan lama di ruangan yang tidak ada sirkulasi udara. "

Karena microdroplet berukuran sangat kecil maka bisa beterbangan di udara dan melayang," tandasnya. Karena mikro, orang yang di dalam ruangan tidak menggunakan masker atau tidak benar memakainya, sangat mudah tertular.

Maka, selain menggunakan masker yang benar, ruangan harus memiliki sirkulasi udara yang bagus untuk mencegah tertular microdroplet di ruang tertutup. "Jika memungkinkan, pasang kipas angin atau exhaust fan sehingga udara dalam ruangan tersirkulasi dan berganti dengan udara dari luar," pinta Yuri.

"Sekali lagi kami ingatkan, pertama, upayakan semua ruang kerja dijamin sirkulasi udaranya baik. Kalau memungkinkan, jendela dibuka pagi hari agar udara masuk," usul Yuri.

Hampir 100 Persen

Sementara itu, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat, mendekati 100 persen. Tinggal tiga pasien belum sembuh. "Total pasien Kota Sukabumi hingga kemarin mencapai 66 orang. Sebanyak 63 pasien sembuh atau sekitar 98 persen," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Hendrayana.

Selain itu, pasien Covid Kota Sukabumi tidak ada yang meninggal. Dia berharap yang tiga juga segera sembuh. Sedangkan di Kabupaten Jember, ada 14 tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit, puskesmas, dan klinik terkonfirmasi positif Covid-19. Bersyukur, tujuh di antaranya dinyatakan sembuh karena dua kali hasil tes negatif.

Di Kaltim, jumlah terinfeksi bertambah 19. Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, tambahan kasus positif tersebut tersebar di Balikpapan, Paser, dan Samarinda. Total di Kaltim yang terinfeksi 642 orang.

Sedangkan mengenai klaster baru Kota Bandung di Secapa TNI AD belum diketahui sumbernya. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menginformasikan hingga kemarin sekitar 1.200 orang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes swab. "Itu total dalam tiga hari di Secapa," tutur Emil.

Angka nasional terkonfirmasi positif Covid-19 hingga Jumat (10/7) menjadi 72.347. Hal ini setelah ada penambahan 1.611 orang. Kemudian, untuk pasien sembuh menjadi 33.529, setelah penambahan 878 orang, sedangkan pasien yang meninggal menjadi 3.469, dengan tambahan 52.

Sementara itu, akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 23.609 pada hari sebelumnya, Kamis (9/7). Total yang telah diuji 1.015.678. Adapun uji pemeriksaan tersebut menggunakan metode polymerase chain reaction di 161 laboratorium, tes cepat melokuler di 115 laboratorium dan laboratorium jejaring di 297 lab. n wid/G-1

Baca Juga: