Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa mengomentari video yang menunjukkan seorang qariah ataupembaca Al-Qur'an yang disawer dalam sebuah acara di Pandeglang, Banten.

Menurutnya, aktivitas menyawer pembaca Al-Qur'an tidak etis walaupun hal itu ditujukan untuk memuliakan mereka.

"Al-Qur'an itu dan qari atau pembacanya harus kita muliakan. Penyaweran uang pada pembaca atau qari itu Maksudnya mungkin ingin memuliakan pembacanya (qari), hanya caranya salah dan tidak tepat," kata Kiai Zulfa kepada wartawan, Kamis (5/1).

Alih-alih disawer, Zulfa menilai lebih baik uang tersebut dititipkan kepada panitia. Karena aksi saweran itu bisa mengganggu kekhusukan pembaca Al-Qur'an dan merendahkan Al-Qur'an.

"Mestinya dititipkan lewat panitia saja bukan dengan menyawer seperti itu. Karena laki-laki menyawer qari laki-laki saja tidak pantas karena bisa mengganggu kekhusukan pembaca dan merendahkan Al-Qur'an. Apalagi laki-laki menyawer qariah perempuan," sebutnya.

Pada kesempatan yang sama, Zulfa berharap para ulama untuk dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengubah kebiasaan yang dinilainya kurang baik tersebut.

"Harapan saya ulama dan tokoh masyarakat mengedukasi masyarakat awam agar merubah kebiasaan baru yang kurang baik tersebut," tutur dia.

Zulfa menilai memuliakan Al-Qur'an dan pembacanya seharusnya dilakukan dengan mendengarkan dengan seksama.

"Memuliakan Al-Qur'an dan pembacanya mestinya dengan mendengarkannya. Jika maksudnya memberi hadiah pada yang bersangkutan maka mestinya dengan cara yang terhormat," imbuhnya.

Diketahui, sebuah video yang menunjukkan qariah disawer saat membaca Al-Qur'an tengah trending di media sosial.

Video itu menunjukkan dua orang pria memakai baju koko dan berpeci yang terlihat mengeluarkan uang dari sakunya dan menyawerkannya kepada salah satu qariah yang tengah melantunkan ayat suci Al-Qur'an dalam sebuah acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Baca Juga: