Beredar sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seekor orang utan tiba-tiba masuk ke perkampungan.

Dalam video yang diunggah oleh akun instagram @net2netnews pada Selasa (08/06/2021). Terlihat seekor orang utan berukuran cukup besar dan berbulu lebat sedang berjalan sendirian di sebuah perkampungan Desa Lusan, Kecamatan Muarakomam, Kabupaten Penajam Paser Utama,Kalimantan Timur.

"ORANG UTAN TURUN KE PERKAMPUNGAN #Orangutan turun ke Desa tepatnya di #Desalusan kecamatan #Muarakomam, #Kaltim," tulis akun tersebut.

Kemunculan satwa tersebut mengejutkan warga. Sebab, baru pertama kali orang utan muncul di desa mereka, dalam rekaman video yang beredar orang utan itu terlihat sangat jinak.

Dalam video berdurasi satu menit, terlihat warga langsung berkerumun untuk melihat hewan primata ini secara langsung, terlihat orang utan tersebut nampak jinak ketika didekati oleh manusia.

Beberapa warga juga terlihat tak takut untuk menyentuh dan menuntut orang utan itu berjalan. Bahkan ada salah satu warga yang merasa prihatin, warga di desa itu lalu berinisiatif memberikan makanan kepada orang utan berupa pisang dan air putih.

Berdasarkan keterangan tertulis lainya, Kondisi hewan setinggi kurang lebih 1,25 meter itu, kini terlihat sehat karena dirawat oleh warga desa. Karena kasihan dengan kondisi orangutan ini, warga berinisiatif menghubungi Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Balikpapan, agar hewan berbotot lebih dari 50 kilogram itu, bisa dibawa dan dipelihara oleh BKSDA.

BKSDA Balikpapan membenarkan peristiwa hewan primata yang dilindungi pemerintah masuk ke perkampungan warga tersebut.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Balai KSDA Kalimantan Timur, Suriawati Halim mengatakan saat ini pihaknya telah menurunkan personil gabungan petugas BKSDA serta dibantu oleh Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).

"Kami sudah memberangkatkan petugas dari BKSDA Balikpapan dibantu tim dokter dari BOSF tetapi kami belum dapat informasi bagaimana (situasi) di sana karena tidak ada sinyal, dari BOSF selain dokter juga ada satu petugas lagi," terang dia Rabu.

Suriawati menjelaskan lokasi perkampungan warga tersebut susah dijangkau.

"Lokasinya jauh ditambah jalan juga rusak, yang pasti kami masih terus berkoordinasi, belum ada informasi," imbuh dia.

Suriawati menegaskan BKSDA sendiri telah berupaya melakukan sosialiasasi kepada warga Desa Lusan untuk tidak mendekati orangutan dan dan segera berkoordinasi dengan perangkat desa setempat.

"Kita juga meminta bantuan perangkat desa setempat serta pihak keamanan agar warga untuk tidak dulu mendekat atau juga memberi pakan," pungkasnya.

Baca Juga: