Seorang anak berusia sembilan tahun menjadi korban tabrak oleh seorang pengemudi sepeda motor N-Max hingga mengalami patah tulang, pelaku mengaku sebagai anggota Marinir dan mau kabur dari lokasi kejadian.

Dalam video tiktok yang diunggah @fitriyani_mp menjelaskan kronologi awal kejadian tersebut.

"Awalnya si anak abis beli kopi mau nyebrang (orang yang mengaku marinir ini ternyata ojol) mungkin buru-buru jadi nabrak dan sempat mau kabur juga terus bilang kalo dia anggota marinir" ucap Fitriyani

Fitriyani menjelaskan pengendara tersebut sempat mau kabur dari lokasi kejadian tapi ditahan oleh warga untuk dimintai pertanggung jawaban atas kecelakaan tersebut namun dia tetap mengaku anggota marinir.

"Dengan tegasnya ni orang nabrak ngaku-ngaku anggota marinir" ucap Fitriyani

Selanjutnya, korban dibawa ke tukang urut namun pengemudi tersebut malah ngurusin motornya sendiri dan ngotot kaga mau menunjukkan KTP dan KTA-nya dengan alasan privasi.

Fitri juga menjelaskan pelaku tetap tidak mau mengakui kesalahanya padahal korban sangat kesakitan saat diurut karena habis di tabrak.

"Ini kondisi korban yang cedera dan luka dalem dan hasil ronsen patah tulang" kata Fitriyani sambil menunjukan luka-luka korban

Fitri juga menjelaskan kalau anak tersebut mengalami patah tulang Calvicula dan membutuhkan perawatan lebih lanjut dan tukang urut tersebut menyarankan untuk dibawa ke rumah sakit.

Namun, pelaku tersebut tetap tidak mau mengaku dan bertanggung jawab hingga tuntas pengobatan si korban, melihat hal tersebut Fitri geram dan langsung menghubungi saudaranya yang Marinir untuk diproses lebih lanjut.

"Akhirnya kita menelpon saudara kita yang Marinir" ucap Fitri

Selanjutnya, ia menjelaskan setelah saudaranya datang pria tersebut mengaku hanya orang biasa dan berprofesi sebagai ojol. Akhirnya diputuskan untuk membuat surat perdamaian agar pelaku mau bertanggung jawab. Namun pelaku tetap tidak mau dan menunda tanda tangan surat tersebut.

"Namun saat diminta tanda tangan surat pernyataan mau tanggung jawab sepenuhnya si pelaku bilang "nanti aja" " ujar Fitri

Fitri juga menyampaikan tidak ada niat untuk memeras si pengendara tersebut bahkan ia sudah minta list harga perawatan yang mencapai Rp.11 juta untuk operasi dari rumah sakit untuk menjadi bukti untuk oknum tersebut, Namun pelaku tetap tidak menyanggupi hal tersebut dengan alasan pandemi.

"Yang buat gue kecewa adalah biaya untuk operasi itu sendiri pakai bpjs anak tersebut karena pihak keluarga yang mengaku anggota marinir bilang kaga mampu karena lagi pandemi begini,

Fitri juga berpesan agar menjadi pembelajaran untuk siapapun kalau melakukan kesalahan harus bertanggung jawab dan meminta maaf.

"Mohon ini untuk pembelajaran siapapun ketika salah untuk bertanggung jawab atau meminta maaf bukan malah menakuti orang dengan membawa jabatan" tutup Fitri

Baca Juga: