YANGON - Sejumlah pejabat pada Kamis (1/2) melaporkan bahwa kediaman pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, telah diserang oleh seorang pria. "Pria itu melempar bom molotov ke vila tepi danau di Yangon yang didiami Aung San Suu Kyi," demikian kata mereka.

Berdasarkan keterangan pejabat di Partai Liga Nasional bagi Demokrasi (NLD) bernama Kyi Toe lewat media sosial, akibat serangan itu tak mengakibatkan kerusakan yang berarti dan pihak keamanan setempat sedang berupaya mencari dan menahan pihak-pihak yang berada dibalik serangan ini.

Juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay, membenarkan telah terjadinya pelemparan bom molotov itu, namun tak mau berspekulasi atas motif dari serangan itu. Namun serangan tersebut tepat terjadi setahun setelah pembunuhan terhadap pengacara Muslim dan penasihat Suu Kyi bernama Ko Ni yang ditembak di luar Bandara Yangon.

Suu Kyi sempat dipandang sebagai sosok pejuang demokrasi di Myanmar, namun beberapa waktu ini masyarakat internasional merasa kecewa karena ia gagal dalam mencegah krisis nasional yang menimpa warga Muslim Rohingya. Suu Kyi dalam kampanye pemilu lalu berulang kali menyatakan ketakutannya bahwa ia akan jadi sasaran pembunuhan.AFP/I-1

Baca Juga: