Vietnam saat ini tengah mewaspadai rencana Kamboja yang akan membangun kanal navigasi yang menghubungkan pelabuhan di Phnom Penh ke pantai negara itu.

PHNOM PENH - Rencana Kamboja untuk membangun kanal navigasi senilai 1,7 miliar dollar AS yang menghubungkan pelabuhan di Ibu Kota Phnom Penh ke pantai negara itu telah menimbulkan kekhawatiran di Vietnam mengenai kehadiran militer Tiongkok yang lebih besar yang dapat dimungkinkan oleh hal ini.

Proyek Kanal Funan Techo sepanjang 180 kilometer, yang berakhir di provinsi pesisir Kep, Kamboja, dekat perbatasan Vietnam, diperkirakan akan dikembangkan oleh China Road and Bridge Corporation milik negara Tiongkok di bawah pengaturanbuild-operate-transfer.

Pengaturan ini akan memungkinkan perusahaan untuk mengoperasikan kanal tersebut selama sekitar 50 tahun sebagai imbalan atas pendanaan pembangunannya. Pengerjaan kanal ini diharapkan dimulai pada 2024 dan berakhir pada 2028.

Para pejabat Kamboja menerangkan bahwa kanal tersebut akan memungkinkan impor dan ekspor Kamboja melewati transit melalui pelabuhan Vietnam. Perdana Menteri Hun Manet mengatakan proyek kanal ini akan menciptakan lapangan kerja bagi 1,6 juta orang yang tinggal di sepanjang rute yang diusulkan tanpa menambah utang luar negeri negaranya.

Namun para peneliti dari lembaga yang didukung pemerintah Vietnam telah memperingatkan bahwa terusan tersebut adalah proyek yang memiliki "penggunaan ganda" yang selain mendorong pembangunan sosio-ekonomi, juga dapat memfasilitasi kehadiran militer Tiongkok jauh di wilayah Kamboja dekat wilayah Vietnam.

"Pembangunan Kanal Funan Techo dapat menciptakan kedalaman air yang diperlukan bagi kapal militer untuk masuk dari Teluk Thailand atau dari Pangkalan Angkatan Laut Ream, dan melakukan perjalanan jauh ke Kamboja dan mendekati perbatasan Kamboja-Vietnam," kata dua peneliti di Institut Pengembangan Penelitian Oriental di bawah Persatuan Asosiasi Sains dan Teknologi Vietnam, Dinh Thien dan Thanh Minh, lewat artikel jurnal mereka yang dipublikasikan pada pertengahan Maret lalu.

"Kanal Funan Techo bukan sekadar proyek sosio-ekonomi tetapi juga memiliki nilai strategi militer besar yang akan berdampak kuat pada situasi pertahanan dan keamanan seluruh wilayah," kata kedua peneliti tersebut seperti dilansir kantor beritaStraits Times, Jumat (5/4).

Pangkalan Angkatan Laut Ream di Kamboja sendiri saat ini sedang ditingkatkan dengan bantuan Tiongkok.

Bantahan Phnom Penh

Phnom Penh membantah klaim bahwa pihaknya memberikan akses kepada Angkatan Laut Tiongkok ke pangkalannya sebagai imbalan atas bantuan ini, meskipun kapal perang Tiongkok telah terlihat di Ream baru-baru ini pada Maret lalu.

Meskipun belum ada komentar resmi Hanoi mengenai hal ini, media Kamboja melaporkan bahwa PM Hun Manet mencoba meredakan kekhawatiran PM Vietnam, Pham Minh Chinh, mengenai proyek kanal tersebut selama kunjungan resminya ke Hanoi pada Desember lalu.

Menurut dokumen pada Agustus 2023 yang dikirim oleh Komite Nasional Mekong Kamboja kepada Komisi Sungai Mekong Antarpemerintah yang juga merupakan anggota dari Thailand, Vietnam dan Laos, menyatakan bahwa Kanal Funan Techo akan memiliki kedalaman setidaknya 4,7 meter dan lebar dasar 50 meter. Dokumen tersebut menambahkan bahwa dampak apapun dari kanal tersebut sebagian besar bersifat sementara dan terbatas pada masa konstruksi.

Namun, artikel yang ditulis oleh para peneliti Vietnam pada Maret 2024 menyatakan bahwa kanal tersebut akan mengurangi jumlah air yang mengalir ke Delta Mekong di Vietnam. ST/I-1

Baca Juga: