HANOI - Vietnam menuduh Penjaga Pantai Tiongkok telah secara serius melanggar kedaulatannya di Kepulauan Paracel yang diklaim oleh kedua negara, dengan menahan sejumlah nelayan Vietnam dan kapal-kapal penangkap ikan mereka di daerah tersebut.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri mengatakan dalam sebuah konferensi pers di Hanoi pada Kamis (31/10) bahwa pemerintah Vietnam telah dengan tegas memprotes dan menuntut Tiongkok segera membebaskan semua nelayan dan kapal penangkap ikan.

"Mereka juga harus memberikan kompensasi yang layak atas kerusakan yang terjadi serta menghentikan pelecehan terhadap para nelayan Vietnam yang beroperasi di Kepulauan Paracel yang disengketakan di Laut Tiongkok Selatan (LTS)," ungkap jubir itu, tanpa memberikan rincian tentang berapa banyak nelayan yang telah ditahan atau kapan penahanan itu terjadi.

Vietnam, Tiongkok, dan Taiwan, semuanya mengklaim kedaulatan atas rangkaian pulau tersebut, yang dikenal sebagai Kepulauan Xisha dalam bahasa Tiongkok, tetapi Beijing telah mengendalikan seluruh wilayah tersebut sejak tahun 1974 setelah mengalahkan dan mengusir pasukan pemerintah Vietnam selatan saat itu.

Tiongkok belum menanggapi tuduhan Vietnam pada saat publikasi, tetapi pada Kamis, juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, Zhang Xiaogang, mengatakan kepada wartawan bahwa militer Tiongkok ingin memperdalam persahabatan tradisional sebagai kawan dan saudara dengan Vietnam, serta meningkatkan rasa saling percaya yang strategis.

Bulan lalu, Vietnam melakukan protes setelah personel penegak hukum Tiongkok menaiki kapal nelayan dari Provinsi Quang Ngai dan memukuli para awak kapal dengan jeruji besi hingga menyebabkan empat orang di antaranya mengalami luka serius. Para awak kapal itu juga mengklaim bahwa sebagian besar peralatan di kapal dihancurkan dan dibawa pergi bersama dengan hasil tangkapan.

Peningkatan Aktivitas

Secara terpisah, juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok mengungkapkan pada Kamis bahwa Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat baru-baru ini melakukan latihan kapal induk ganda yang pertama kalinya di LTS.

"Latihan ini dilakukan di Laut Kuning, Laut Tiongkok Timur dan Laut Tiongkok Selatan, dengan skenario tempur yang sesungguhnya," kata Zhang.

Selama setahun terakhir, Beijing telah mengintensifkan aktivitasnya di LTS, di mana negara itu bersengketa dengan beberapa negara tetangganya termasuk dengan Vietnam dan Filipina.

Ketegangan maritim antara Tiongkok dan Filipina telah meningkat tajam tahun ini, serta antara Tiongkok dan Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsi Tiongkok yang harus disatukan dengan Tiongkok daratan, dengan paksaan jika perlu. RFA/I-1

Baca Juga: