Vietnam telah mendeteksi sebuah varian baru Covid yang mampu menyebar dengan cepat di udara. Varian ini tampaknya merupakan kombinasi varian Inggris dan India.

HANOI - Otoritas di Vietnam telah menemukan varian Covid-19 baru yang menyebar dengan cepat melalui udara dan merupakan kombinasi dari varian virus India dan Inggris. Temuan itu dikonfirmasikan oleh petinggi kesehatan di Vietnam pada Sabtu (29/5).

"Kami telah menemukan varian kombinasi baru yang berasal dari varian virus India dan Inggris," ucap Menteri Kesehatan Vietnam, Nguyen Thanh Long, pada pertemuan nasional yang membahas pandemi.

"Karakteristik dari varian kombinasi ini adalah varian virus ini menyebar dengan cepat di udara, konsentrasi virus di cairan tenggorokan meningkat dengan cepat dan menyebar sangat kuat ke lingkungan sekitarnya," imbuh dia.

Laporan Menkes Long ini disampaikan saat Vietnam sedang berjuang untuk mengatasi wabah baru di lebih dari setengah wilayahnya, termasuk zona industri dan kota-kota besar seperti Hanoi dan Kota Ho Chi Minh. Sudah ada lebih dari 6.800 kasus termasuk 47 kematian telah dilaporkan di Vietnam dengan sebagian besar kasus muncul sejak April lalu.

Dalam pernyataannya, Menkes Long tidak merinci jumlah kasus yang tercatat dengan varian baru ini, tetapi ia mengatakan bahwa Vietnam akan segera mengumumkan temuan ini di peta varian genetik dunia.

Sementara itu Institut Pusat Sanitasi dan Epidemiologi Vietnam (Central Institute of Hygiene and Epidemiology) mengatakan pada Sabtu lalu bahwa para ilmuwannya telah mendeteksi mutasi gen pada empat dari 32 sampel pasien berdasarkan pengurutan genom (gene sequencing).

Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Vietnam, ada 7 varian virus korona yang diketahui terdapat di Vietnam sebelum pengumuman dari Menkes Long.

"Lockdown" Nasional

Sementara itu pemerintah Malaysia pada Jumat (28/5) lalu mengumumkan akan memberlakukan penguncian (lockdown) nasional untuk pertama kalinya untuk memerangi lonjakan wabah virus korona yang meningkat dengan amat cepat sehingga membebani sistem layanan kesehatan di negara itu.

"Seluruh negeri akan memasuki penguncian total mulai Selasa (1/6)," demikian pengumuman dari kantor Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada Jumat. "Keberadaan varian baru yang lebih agresif dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan lebih cepat, telah mempengaruhi keputusan ini," imbuh kantor itu.

Pengumuman itu disampaikan setelah pada hari itu tercapai rekor infeksi harian baru yaitu sebanyak 8.290 kasus. Sedangkan pada Sabtu (29/5), jumlah infeksi harian kembali mencapai rekor selama 5 hari berturut-turut dengan jumlah sebanyak 9.020 kasus.

Malaysia yang memiliki populasi sebanyak 32 juta, hingga saat ini mencatat total 565.533 kasus infeksi dan 2.650 angka kematian sejak dimulainya pandemi. Meskipun sedang menurut standar global, penyebaran wabah Covid-19 di Malaysia saat ini telah meningkat pesat dalam beberapa pekan terakhir dan jumlah pasien dalam perawatan intensif dan menggunakan ventilator telah mencapai rekor tertinggi.

Para pejabat meyakini bahwa varian yang lebih menular dan liburan Idul Fitri awal bulan ini, telah berkontribusi pada lonjakan tersebut.AFP/I-1

Baca Juga: