Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam telah menyetujui kerangka harga baru untuk mengimpor listrik energi terbarukan dari Laos ke Vietnam. Adapun harga dasar impor untuk tenaga angin dan tenaga air yang akan mulai berlaku pada akhir tahun 2025.

Dilansir dari PV Magazine, rancangan terbaru yang disetujui minggu ini menetapkan harga maksimum sebesar $0,0678/kWh untuk listrik yang diimpor dari pembangkit listrik tenaga air dan $0,0640/kWh untuk tenaga angin. Kedua harga tersebut turun dari harga saat ini yaitu $0,0695/kWh dan lebih rendah dari harga eceran yang ditetapkan oleh perusahaan listrik milik negara, Vietnam Electricity Group (VND).

Kisaran harga baru ini akan berlaku untuk pembangkit listrik yang beroperasi secara komersial mulai 31 Desember 2025 hingga 31 Desember 2030.

VND mengatakan bahwa mereka akan menggunakan kerangka kerja baru ini untuk menegosiasikan pembelian dan penjualan listrik dengan unit-unit pembangkit listrik. Perusahaan ini juga ditugaskan untuk memantau fluktuasi harga dan melaporkannya kepada kementerian.

Vietnam telah mengimpor listrik dari Laos sejak tahun 2016. Tenaga surya saat ini tidak tercantum dalam undang-undang Vietnam yang mengizinkan impor energi dari negara tetangganya tersebut.

Pada bulan September, pemerintah Vietnam mengumumkan rencana untuk memperkenalkan skema net-metering baru untuk instalasi PV atap. Pada akhir tahun lalu, Vietnam telah memasang lebih dari 17 GW tenaga surya.

Sebagai informasi, energi terbarukan, terutama tenaga angin dan tenaga air, memiliki peran krusial dalam mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan rendah karbon. Di tengah meningkatnya kekhawatiran global terhadap perubahan iklim dan menipisnya cadangan bahan bakar fosil, sumber energi bersih seperti ini menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang mencemari lingkungan.

Tenaga angin, dengan memanfaatkan kekuatan angin untuk menghasilkan listrik, terbukti menjadi sumber energi yang efisien dan dapat diperbarui tanpa menghasilkan emisi gas rumah kaca. Selain itu, perkembangan teknologi turbin angin telah membuatnya lebih terjangkau dan dapat diakses oleh banyak negara, memungkinkan skala produksi energi yang lebih besar dan lebih luas.

Di sisi lain, tenaga air, yang memanfaatkan aliran air untuk menghasilkan listrik, juga menawarkan solusi energi bersih yang andal. Pembangkit listrik tenaga air tidak hanya menghasilkan energi dalam jumlah besar secara konsisten, tetapi juga dapat menyimpan energi untuk digunakan pada saat permintaan listrik tinggi, misalnya melalui teknologi penyimpanan air terpompa. Keduanya, tenaga angin dan tenaga air juga mendukung diversifikasi energi, mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang terbatas dan fluktuatif seperti minyak dan gas alam, serta meningkatkan ketahanan energi suatu negara.

Dengan penerapan yang tepat, energi terbarukan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja baru dalam sektor energi hijau, dan membantu negara-negara mencapai target emisi karbon yang lebih rendah, sesuai dengan kesepakatan global seperti Perjanjian Paris. Oleh karena itu, pengembangan tenaga angin dan tenaga air tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan energi saat ini, tetapi juga untuk memastikan masa depan yang lebih bersih dan aman bagi generasi mendatang.

Baca Juga: