LONDON - Merek pakaian dalam Victoria's Secret berencana untuk membawa kembali pagelaran busana ikonik mereka dengan cara baru, menyusul perubahan dramatis yang mereka lakukan untuk mengubah citra.

Sebelumnya pagelaran busana tahunan Victoria's Secret ini dihentikan pada 2019, setelah hujan kritikan atas kesan hiper-seksualitas yang ditampilkannya.

Keputusan untuk membawa kembali fashion show ini diumumkan setelah Victoria's Secret mengumumkan sederet wajah baru untuk mempromosikan brand mereka.

Di antara wajah-wajah baru ini adalah pemain sepakbola perempuan Megan Rapinoe serta aktris sekaligus produser berdarah India, Priyanka Chopra Jonas.

"Rapinoe dan Chopra Jonas akan menjadi bagian dari Victoria's Secret Collective yakni sekelompok perempuan yang akan bekerja dengan perusahaan dalam bentuk kolaborasi, kemitraan bisnis, dan inisiatif terkait hal-hal aktivisme," demikian pernyatan dari Victoria's Secret.

Biasanya, Victoria's Secret menggunakan deretan model papan atas untuk bergabung menjadi Angels. Dalam peragaan busana tahunan, para Angels yang bertubuh bak patung tampil glamor di atas catwalk dengan pakaian dalam, bulu-bulu, dan permata.

Hingga kini, Victoria's Secret masih menghasilkan miliaran dollar dalam penjualan. Akan tetapi, perubahan budaya seputar gerakan #metoo dan body positivity membuat perusahaan saingannya seperti Savage X Fenty, merek pakaian dalam milik penyanyi Rihanna, semakin populer.

Lebih banyak perempuan juga memilih untuk membeli pakaian dalam yang nyaman dan terinspirasi dari gaya hidup atletis.

Pagelaran tahunan Victoria's Secret terakhir digelar pada 2018, sebelum secara resmi dihentikan pada 2019 setelah penontonnya merosot sebanyak 3,3 juta orang.

"Sebagai brand hiburan, dengan jejak budaya pop yang kuat, kami harus membayangkan cara baru peragaan busana bagi kami di masa depan," kata juru bicara Victoria's Secret.

Perusahaan ini mengumumkan Victoria's Secret Collective, yang dijabarkan sebagai perubahan dramatis brand ketika Victoria's Secret bersiap untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan induknya, L Brands, yang diperkirakan terjadi akhir tahun ini.

Martin Waters, kepala eksekutif Victoria's Secret berkata kepada New York Times bahwa dia melihat Angels tidak relevan dengan budaya saat ini.

Rapinoe, atlet sekaligus aktivis LGBTQIA+, bahkan lebih blak-blakan dalam menjabarkan citra perusahaan itu di masa lalu. Ia menyebut Victoria's Secret patriarkal, seksis, dan tidak hanya mendefinisikan arti seksi namun apa yang ingin ditunjukkan oleh pakaian dalam tersebut hanyalah melalui lensa laki-laki dan apa yang diinginkan kaum pria.

Dia menambahkan, produk ini memiliki orang-orang muda sebagai target pasarnya, sebuah pesan yang dikatakannya sangat berbahaya.

Pagelaran busana Victoria's Secret adalah gagasan mantan kepala pemasaran L Brands, Ed Razek, yang mundur dari perusahaan itu pada 2019. Setahun sebelumnya, ia mendapat kecaman keras karena membuat pernyataan bernada transfobia. Razek juga pernah mengatakan bahwa penonton tidak tertarik melihat model berukuran plus.

Valentina Sampaio, seorang aktivis LGBTQIA+ yang kemudian menjadi model Victoria's Secret transpuan pertama dua tahun lalu, juga telah bergabung dengan inisiatif "kolektif" perusahaan itu bersama model ukuran plus dan influencer Paloma Elsesser.

Victoria's Secret dibeli oleh miliarder Les Wexner pada 1982. Wexner, mantan kepala eksekutif L Brands, baru-baru ini mengumumkan tidak akan mencalonkan diri untuk dipilih kembali sebagai pimpinan.

Pada 2019, Wexner dikecam karena persahabatannya dengan mendiang penjahat seks Jeffrey Epstein.

Dia mempekerjakan Epstein untuk mengelola keuangannya, namun kemudian memutuskan hubungan dengannya pada 2007. Wexner kemudian berkata dia malu atas persahabatannya dengan pelaku kejahatan seks yang kini telah meninggal dunia tersebut.

Mengomentari mengapa Victoria's Secret meluncurkan kemitraan baru sekarang, Waters berkata kepada New York Times, "Saya tahu kami harus mengubah citra merek ini sudah sejak lama, kami hanya belum memiliki kendali atas perusahaan untuk mampu melakukannya."

Waters bergabung dengan L Brands pada 2008, mengawasi divisi internasionalnya, sebelum mengambil alih jabatan sebagai bos baru Victoria's Secret pada November tahun lalu. BBC/I-1

Baca Juga: