SAKHIR - Juara dunia tiga kali Max Verstappen hanya memberikan sedikit harapan kepada rivalnya untuk optimistis menjelang musim baru Formula 1. Verstappen mendominasi tes pramusim yang berlangsung di Sakhir, Bahrain, Kamis (22/2).

Pembalap Red Bull itu lebih cepat satu detik dari pembalap McLaren, Lando Norris. Carlos Sainz, yang akan memulai tahun terakhirnya sebagai pembalap Ferrari, di posisi ketiga di sirkuit Sakhir, tempat balapan pembuka musim berlangsung 2 Maret mendatang.

Sainz akan menyerahkan posisinya di Ferrari kepada juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton yang memasuki musim terakhirnya di belakang kemudi Mercedes. Performa Verstappen menjadi dorongan bagi tim Red Bull yang belum pulih dari penyelidikan terhadap ketua tim Christian Horner yang dituduh melakukan perilaku tidak pantas kepada seorang anggota staf perempuan.

Verstappen merasa senang kembali mengendarai mobil F1. Dia bersenang-senang di trek. Dia menempuh banyak putaran dan mencoba beberapa hal dengan mobil. "Secara keseluruhan sangat senang dengan hasilnya," ujar Verstappen.

Horner menghadapi pemeriksaan selama delapan jam di sidang internal London awal Februari lalu . Ini terjadi setelah muncul tuduhan di media Belanda mengenai pengaduan yang dibuat terhadap pria Inggris berusia 50 tahun tersebut oleh seorang karyawan perempuan.

Horner dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Sedangkan pimpinan Formula 1 ingin masalah ini diselesaikan sesegera mungkin. Ketua tim Mercedes Toto Wolff menggambarkan penyelidikan sebagai masalah bagi seluruh Formula 1.

"Red Bull melakukan investigasi independen. Jika ini dilakukan dengan cara yang benar, transparan dan teliti, sesuatu yang perlu dilihat" ujar Wolff. Dia ingin berbicara tentang mobil balap dan olahraga daripada topik-topik seperti ini. Isu tersebut lebih merupakan masalah tim, sebuah fenomena, atau masalah bagi seluruh Formula 1. Secara umum untuk setiap pembalap.

Horner saat peluncuran mobil Red Bull musim ini yang digelar pekan lalu, menegaskan tak berniat mundur. "Tidak. Ini bisnis seperti biasa. Yang jelas ada prosesnya," ujarnya. ben/AFP/G-1

Baca Juga: