JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderla Holtikultura menegaskan, dalam memproduksi tanaman hortikultura, peran varietas dan benih sangat penting, Sebab, sekitar 60 persen keberhasilan budidaya ditentukan oleh pemilihan varietas dan kualitas benih.

"Benih bersertifikat menjamin kualitas serta efisiensi biaya produksi," tegas Koordinator Program dan Evaluasi Puslitbang Hortikultura Ditjen Holtikultura, Wayat di Jakarta akhir pekan lalu.

Terkait hal itu, kata dia beberapa strategi perbenihan dibangun mulai dari perakitan serta pemanfaatan sumber daya genetik, pemurnian kembali benih unggul litbang, pembangunan kebun induk, pengembangan fasilitas perbenihan hingga aspek perbanyakan.

"Untuk menunjang kelancaran serta kesuksesan program yang dijalankan, pada tahun ini kami menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan swasta dan pemerintah daerah," tutur Wayat.

Kementan mencontohkan, Balai Pengawas dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah memiliki varietas unggul lokal yang sangat beragam dan tersebar di beberapa kabupaten. Dalam praktek budidaya berkelanjutan, diperlukan upaya untuk mengangkat agar varietas unggul lokal memiliki nilai tambah bagi daerah asal atau pemilik tanaman induk.

Sementara itu, Peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Aditya Alta mendorong penggunaan benih hibrida untuk meningkatkan produktivitas beras nasional sebagaimana telah berhasil dilakukan pada komoditas jagung.

Dia mengatakan saat ini adopsi benih jagung hibrida lebih tinggi daripada benih padi hibrida. Hal itu dapat terlihat dari capaian produktivitas jagung yang lebih tinggi daripada produktivitas beras.

Baca Juga: