LESMO - Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, mengaku pembalap andalannya, Valentino Rossi, berpeluang meninggalkan timnya pada akhir masa kontraknya pada 2018 mendatang. Kendati demikian, dirinya menuturkan tim Movistar Yamaha akan meminta Rossi untuk tetap bertahan. Sebab, pembalap asal Italia itu menjadi sosok yang berpengaruh saat ini.

Kontrak Rossi bersama Yamaha berakhir usai musim 2018. Sejumlah pengamat memprediksi Rossi tidak akan pensiun usai musim 2018, dan masih berpeluang tampil di MotoGP satu musim lagi hingga usianya 40.

"Motivasi Rossi akan bergantung dari performa sepeda motor. Di musim dingin saya berharap bisa berbicara dengan Rossi untuk mengerti niatannya. Tapi, saya pikir dia akan memutuskan setelah tiga hingga empat balapan," ucap Jarvis dilansir dari La Gazzetta dello Sport, Senin (27/11).

Rossi sendiri sebelumnya mengisyaratkan masih bertahan di MotoGP usai kontraknya bersama Yamaha berakhir. Pembalap 38 tahun itu mengaku masih terobsesi dengan gelar juara dunia kesepuluh.

Rumor Rossi akan meninggalkan Yamaha muncul setelah "The Doctor" meraih musim terburuknya bersama Yamaha di 2017. Rossi mengakhiri MotoGP 2017 berada di posisi lima dengan 208 poin. Sepanjang kariernya di kelas primer Grand Prix (500cc/MotoGP), Rossi sebelumnya tidak pernah finis lebih buruk dari posisi empat ketika memperkuat Yamaha dan Honda. Hanya ketika memperkuat Ducati (2011, 2012), Rossi terpuruk di posisi tujuh dan enam.

Jarvis sendiri menyebut pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco, sebagai salah satu kandidat pengganti Rossi saat pensiun dari MotoGP. Jarvis menilai Zarco layak mengisi kursi yang ditinggalkan Rossi. Dia bahkan mengaku kagum dengan sepak terjang Zarco pada MotoGP 2017.

Zarco mengakhiri musim debut di MotoGP dengan menempati posisi keenam klasemen. Pembalap asal Prancis itu menjadi pembalap independen terbaik dan menyabet penghargaan Rookie of the Year.

Prestasi Zarco tersebut mencuri perhatian Yamaha dan juga pabrikan lain. Salah satu pabrikan yang tertarik menggaet Zarco adalah KTM. Pabrikan asal Austria itu bahkan disebut-sebut menjadikan Zarco sebagai target transfer utama mereka untuk MotoGP 2019.

"Dia (Zarco) membuat saya terkesan lewat prestasi di lintasan dan sikapnya di luar trek. Dia bukan pebalap tim pabrikan, tapi kini banyak yang tertarik kepadanya, contohnya KTM," kata Jarvis.

Posisi Zarco di klasemen akhir MotoGP 2017 memang di bawah Maverick Vinales (ketiga) dan Valentino Rossi (kelima). Namun, juara dunia Moto2 dua kali itu mampu enam kali finis di depan duo pabrikan Yamaha. Padahal, Zarco menggeber motor YZR-M1 versi 2016 atau berusia setahun lebih tua dari tunggangan Vinales dan Rossi.

Sementara itu, Honda menepis ketertarikan mereka terhadap pembalap Ducati Andrea Dovizioso yang di musim 2017 membukukan enam kemenangan, sama dengan Marquez yang tampil sebagai juara dunia. Di klasemen akhir, Dovizioso finis kedua dengan selisih 27 poin.

"Saat (tahun lalu) kami memang bicara dengan dia, tapi musim depan semua tim punya para pebalap dalam ikatan kontrak. Jadi tidak perlu untuk dibicarakan lagi.," ujar mantan tim Principal Honda, Livio Suppo".frn/S-2

Baca Juga: