JAKARTA - Vaksinasi Covid-19 bagi 5,5 juta guru dan tenaga kependidikan menjadi salah satu cara pemerintah untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Juli 2021. Meski begitu, vaksinasi bagi guru prosesnya masih lambat, termasuk di DKI Jakarta.

"Seminggu lalu kami mendata ke jaringan guru-guru di daerah dan rata-rata mereka belum mendapat vaksinasi. Vaksinasinya untuk guru dan tenaga kependidikan agak lambat, termasuk di Jakarta," ujar Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, dalam dialog bertema Uji Coba Sekolah Tatap Muka, di Jakarta, Rabu (7/4).

Dia menyangsikan target 5,5 juta vaksinasi guru pada akhir Juni bisa selesai. Di sisi lain, dia mengkhawatirkan kepala daerah tetap menginstruksikan untuk PTM terbatas, tapi para guru belum mendapat vaksinasi.

"Untuk vaksinasi apakah terkejar target 5,5 juta itu sampai akhir Juni? Kalau prosesnya agak lambat, mungkin tidak bisa tertangani semua di bulan Juni," jelasnya.

Kesiapan Sekolah

Lebih jauh Satriwan menekankan, pelaksanaan PTM terbatas juga tidak hanya mempertimbangkan vaksinasi guru dan tenaga kependidikan. Kesiapan sekolah untuk memenuhi daftar periksa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga harus terpenuhi.

Dia meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mengawasi kesiapan sekolah. Menurutnya, jangan sampai ada sekolah yang belum memenuhi daftar periksa menggelar PTM terbatas pada Juli nanti.

"Perlu dikroscek daerah bagaimana kesiapan sekolahnya masing-masing. Jangan siap karena faktor emosional saja, tapi sarana prasarana dan protokol kesehatan tidak lengkap," tandasnya.

Anggota Komisi X DPR, Putra Nababan, mengatakan Pemda sangat berperan untuk bisa memprioritaskan vaksinasi Covid-19 bagi para guru dan tenaga kependidikan. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) harus mendorong dan mengawasi Pemda agar memprioritaskan vaksinasi guru dan tenaga kependidikan.ruf/N-3

Baca Juga: