JAKARTA - Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) optimistis vaksinasi akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Itu menjadi kesimpulan dari diskusi yang digelar KPCPEN di Jakarta, Selasa (16/2). Diskusi itu menghadirkan pembicara dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan kalangan dunia usaha.

Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes menyampaikan, pemerintah telah memvaksinasi lebih dari satu juta tenaga kesehatan dalam waktu 1 bulan sejak pertama kali dimulai 13 Februari 2021 lalu.

Melihat perkembangan yang positif dan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi maka program vaksinasi akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya dan akan diberikan ke kelompok prioritas berikutnya, yaitu masyarakat lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik.

Pemerintah menargetkan akan memvaksinasi 16,9 juta petugas layanan publik dan 21,5 juta lansia di seluruh Indonesia. Pemerintah juga memvaksinasi petugas pelayanan transportasi, pemerintah dan pedagang pasar di pasar induk Tanah Abang Rabu (17/2).

"Ini merupakan upaya memberikan vaksinasi dalam bentuk klaster dan juga sebagai bagian pemberian vaksinasi tahap kedua, yang akan kita mulai besok Rabu di Tanah Abang selama enam hari," terang Siti yang juga seorang dokter itu.

Siti Nadia menegaskan masyarakat tidak perlu ragu lagi mendapatkan vaksinasi. Pemerintah lanjut dia menjamin, Badan POM sudah memberikan izin penggunaan darurat sehingga vaksin ini terjamin mutu dan khasiatnya, MUI juga sudah memberikan fatwa kehalalannya," tukas dia.

Kendati akan mendapatkan vaksinasi, Siti Nadia mengingatkan bahwa upaya ini belum cukup. "Vaksinasi, 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) serta 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) merupakan satu rangkaian utuh yang tidak terpisahkan. Setelah vaksin kita tidak boleh kendor melaksanakan protokol kesehatan," tegasnya.

Ada beberapa cara untuk pemberian vaksinasi tahap kedua ini nantinya, yaitu berbasis faskes (fasilitas kesehatan), berbasis institusi, vaksinasi massal di tempat, dan vaksinasi massal bergerak, seperti vaksinasi bagi pedagang pasar yang akan dilakukan di pasar sehingga tidak lagi penerima vaksin harus datang ke faskes.

Joni Martinus, VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia menyampaikan, dunia usaha menyambut baik dan mendukung penuh program vaksinasi ini karena memang petugas pelayanan publik memiliki mobilitas tinggi terutama bagi petugas pelayanan penumpang dan pelayanan umum kami lainnya," ujarnya.

Selain itu, lanjut Joni, pihaknya sudah mengikutsertakan dokter dan perawat di beberapa daerah operasi kami untuk mengikuti pelatihan vaksinator.

Baca Juga: