Perkembangan kasus varian XBB dipantau pemerintah, mengingat Covid-19 masih akan terus bermutasi.

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan ketepatan waktu pemerintah dalam membangun antibodi masyarakat melalui vaksinasi Covid-19 telah melindungi Indonesia dari varian baru XBB.

"Jadi kita beruntung karena 'timing' vaksinasi kita dan waktu Omicron banyak yang kena, terinfeksi, sehingga proteksinya bagus. Selama enam bulan kita sudah tidak ada apa-apa," kata Menkes usai acara Gerakan Nasional Aksi Bergizi 2022 yang diikuti di Jakarta, Rabu (26/10).

Menanggapi naiknya kasus positif Covid-19 yang per Selasa (25/10) di angka 3.000, Menkes menyatakan vaksinasi Covid-19 yang diberikan kepada masyarakat lebih dulu telah berhasil mempertahankanva antibodi semua pihak sampai dengan hari ini dan membuat Indonesia lebih aman.

Seperti dikutip dari Antara, sampai saat ini kasus dengan varian XBB yang ditemukan masih satu kasus berasal dari Surabaya pada sekitar akhir September 2022. Perkembangan dari satu kasus varian XBB itu terus dipantau pemerintah, mengingat Covid-19 masih akan bermutasi.

Sepatutnya Disyukuri

Menurut dia situasi pandemi Covid-19 di Indonesia sudah sepatutnya disyukuri, karena semuanya tetap dalam kendali di saat banyak negara mengalami kenaikan kasus secara signifikan serta menghadapi gelombang Covid-19 lain akibat adanya varian baru.

"Indonesia pada Juli-Agustus kemarin (tidak naik kasusnya), padahal hampir seluruh dunia naik. Hanya beberapa negara saja yang nggak naik dan salah satunya itu Indonesia," katanya.

Meski kondisi tetap terpantau baik, Menkes menekankan Indonesia tetap masih berpeluang menghadapi varian baru yang lahir akibat adanya mutasi virus. Hal lain yang patut diwaspadai beberapa negara tetangga seperti Singapura sedang kembali menghadapi lonjakan kasus.

Sebelumnya pada Jumat (21/10), dia telah mengimbau agar masyarakat dapat memahami situasi dan tetap menjaga protokol kesehatan, segera melengkapi dosis vaksin Covid-19 dan mematuhi semua kebijakan yang telah diambil pemerintah sebagai bentuk kerja sama dalam menghadapi pandemi.

"Kalau nanti di Februari 2023 (kasus positif) kita rendah, itu artinya kena benar-benar bisa mengendalikan pandemi. Tapi risiko tetap ada di bulan Februari. Itu sebabnya kenapa booster-nya kita kasih lagi di bulan Desember 2022 dan Januari 2023," kata Menkes.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 sampai Selasa (25/10) pukul 12.00 WIB, kasus positif di Indonesia mengalami kenaikan 3.008 kasus sehingga totalnya ada 6.475.672 kasus. Penambahan juga terjadi pada kasus aktif yang kini ada 19.915 kasus, meningkat 1.230 dari hari sebelumnya.

Sementara korban jiwa akibat Covid-19 sudah menyentuh 158.475 jiwa, setelah bertambah 21 jiwa. Adapun jumlah pasien sembuh dari Covid-19 terus membaik menjadi 6.297.282 pasien, meningkat 1.757 pasien.

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, memastikan lima juta dosis vaksin Pfizer sudah tiba di Indonesia melalui skema hibah dan pengadaan. Vaksin tersebut untuk mengatasi kelangkaan vaksin beberapa waktu terakhir.

"Kemenkes telah mengupayakan melalui skema hibah dan pengadaan. Vaksin hibah Pfizer sudah tiba di Indonesia sebanyak 5 juta dosis," ujar Syahril, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (26/10).

Baca Juga: