Indonesia dijadwalkan menerima tambahan vaksin Covid-19 sebanyak 30 juta dosis lebih pada akhir Agustus 2021.

JAKARTA - Peneliti Mikrobiologi Medis, Biologi Molekuler, dan Imunologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Budiman Bela, mengatakan vaksin Covid-19 bermanfaat untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian.

"Yang jelas, vaksin itu bisa mengurangi terjadinya sakit yang parah, dan bisa mengurangi terjadinya kematian," kata Budiman yang merupakan Ketua Tim Pengembangan Vaksin Merah Putih UI saat dihubungi Antara, Jakarta, Selasa (20/7).

Budiman menjelaskan vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh akan bekerja mempersiapkan sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi Covid-19 sehingga ketika virus korona masuk maka tubuh sudah mempunyai sistem kekebalan untuk melawan.

Selain itu, Budiman menuturkan meski orang yang sudah divaksinasi dengan vaksin Covid-19 masih berpeluang menyebarkan virus, tapi tentu tidak selama periode menyebarkan virus oleh orang yang belum divaksin.

"Kalau orang yang belum divaksin itu kecenderungannya akan relatif lebih lama periode menyebarkan virus di tubuhnya karena respons imunnya tidak cepat muncul," tuturnya.

Budiman mengatakan ada beberapa macam isi dari vaksin Covid-19 yang ada, antara lain pertama mengandung virus lengkap yang sudah dimatikan, kedua mengandung sebagian dari protein virus atau komponen virus yang bisa menimbulkan reaksi kekebalan terhadap virus, dan ketiga mengandung materi genetik dari virus itu.

"Karena protein virus kan dianggap sebagai benda asing, tubuh kita akan bereaksi menimbulkan kekebalan, dan kekebalan inilah yang bisa melindungi kita kalau sewaktu-waktu kita terinfeksi virus," ujarnya.

Melalui Pengujian

Budiman menuturkan vaksin Covid-19 yang diberikan ke masyarakat sudah melalui pengujian-pengujian untuk memastikan keamanan dan efikasinya. Selain itu, vaksin tersebut juga harus sudah mendapatkan izin untuk penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA).

Hingga saat ini, di Indonesia belum ada kasus orang meninggal setelah menjalani vaksinasi Covid-19. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat tidak terpengaruh dengan kabar burung, informasi salah atau hoaks yang beredar terkait vaksin karena pemerintah tentunya memberikan vaksin yang sudah dijamin keamanan dan efikasinya untuk kepentingan kesehatan masyarakat.

Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan Indonesia dijadwalkan menerima tambahan vaksin Covid-19 sebanyak 30 juta dosis lebih pada akhir Agustus 2021,

"Untuk memastikan ketersediaan vaksin, pemerintah menyatakan akan menerima tambahan kedatangan vaksin lebih 30 juta dosis pada akhir Agustus," kata Wiku.

Wiku mengatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Presiden juga telah meminta agar stok vaksin di daerah segera dihabiskan.

Berdasarkan evaluasi cakupan vaksinasi, kata Wiku, ditemukan daerah yang perlu ditingkatkan vaksinnya, yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten.

"Karena itu, ke depannya fokus penanganan kesehatan dan percepatan vaksinasi akan diutamakan bagi daerah-daerah itu," ujarnya.

Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan membagikan dua juta paket obat gratis kepada pasien Covid-19 tanpa gejala dan pasien gejala ringan.

"Pemerintah akan terus membagikan paket obat gratis untuk OTG (orang tanpa gejala) dan gejala ringan yang direncanakan sejumlah dua juta paket," kata Presiden dalam keterangan pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden yang dipantau di Jakarta, Selasa malam.

Presiden mengajak masyarakat meningkatkan kedisplinan dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Jika masyarakat mengalami gejala Covid-19 diingatkan untuk segera melakukan isolasi dan mendapatkan pengobatan secepat mungkin. n YK/ags/N-3

Baca Juga: