Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan mendapat banyak laporan dari para tenaga kesehatan terkait efek samping vaksin Moderna yang lebih kuat saat menerima vaksin ketiga atau vaksinasi booster.

Budi menjelaskan, apabila para tenaga kesehatan khawatir dengan efek samping tersebut nakes dapat menggunakan vaksin yang sesuai dengan dosis satu dan dua, yaitu vaksin Sinovac.

"Memang bagi para nakes yang suntik ketiganya tidak nyaman dengan platform berbeda, kita tetap membuka opsi untuk suntik ketiganya, boosternya, dengan vaksin platform yang sama (Sinovac)," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (25/8/2021).

Budi menambahkan para nakes kebanyakan sudah sepakat untuk menerima vaksin booster dengan platform berbeda untuk saat ini.

Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor: HK.02.01/1/1919/2021 tentang Vaksinasi Dosis Ketiga Bagi Seluruh Tenaga Kesehatan, Asisten Tenaga Kesehatan dan Tenaga Penunjang yang Bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) merekomendasikan penggunaan vaksin dengan platform yang sama atau berbeda seperti vaksin Moderna.

Diketahui, vaksin Moderna menjadi pilihan karena memiliki efektivitas lebih baik dalam melawan varian Delta. Maka dari itu, vaksin Moderna dipilih menjadi vaksinasi booster para tenaga kesehatan.

Selain itu ia menyampaikan capaian booster untuk para nakes sudah 34 persen atau sekitar 450 ribu yang sudah menerima suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19.

Sementara provinsi yang masih sedikit melakukan vaksinasi booster nakes adalah Papua, Jambi, Gorontalo, Papua Barat, dan Maluku Utara.

"Dan paling tinggi itu di Bali dan Kepulauan Riau," kata dia.

Baca Juga: