BEIJING - Duta Besar Palestina untuk Tiongkok baru-baru ini menyerukan agar Beijing berperan dalam mengakhiri perang Israel-Hamas di tengah kekhawatiran akan konflik yang lebih luas dan meningkatnya jumlah korban kemanusiaan.

"Kami ingin Tiongkok ikut serta bersama dengan semua pemain lain yang benar-benar dapat mengakhiri hal ini," kata Duta Besar Fariz Mehdawi kepada Bloomberg TV dalam sebuah wawancara, Senin (16/10).

Dia mengutip langkah-langkah yang saat ini sedang dilakukan oleh para pejabat Barat untuk mencoba mencegah dampak buruknya, dan meminta Beijing untuk mengambil bagian, meskipun dia tidak merinci bagaimana caranya.

"Kita harus menghentikan apa yang sedang terjadi. Orang-orang sedang sekarat," ujarnya.

Seperti dikutip dari The Straits Times, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya sedang meningkatkan upaya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut perang Israel-Hamas, dengan rencana kunjungan Presiden Joe Biden ke Israel.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, kembali ke Israel untuk kedua kalinya sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, setelah melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Arab.

Komentar Mehdawi adalah yang terbaru dari serangkaian suara yang meminta Beijing untuk meningkatkan upayanya dalam mewujudkan perdamaian.

Cegah Aktor Lain

Berbicara dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, Sabtu lalu, Blinken mendesak Tiongkok menggunakan pengaruhnya untuk mencegah aktor lain memasuki konflik.

Duta Besar Israel untuk Tiongkok sebelumnya meminta Beijing memanfaatkan hubungan dekatnya dengan Iran untuk mengendalikan Hamas, yang oleh Uni Eropa dan AS telah ditetapkan sebagai organisasi teroris.

Mehdawi meremehkan peran Iran, dan mengatakan bahwa "masalahnya ada di sini, di Palestina, di dalam Israel".

AS sendiri sangat prihatin terhadap Hizbullah, kelompok milisi yang didukung Iran di Lebanon, yang membuka front tambahan dalam perang di perbatasan utara Israel.

Sebelumnya, AS mengatakan pihaknya mengadakan pembicaraan dengan Iran melalui jalur rahasia dan memperingatkan Teheran agar tidak meningkatkan konflik.

Tiongkok memiliki hubungan dekat dengan Iran, dan membantu Teheran dalam menengahi hubungan diplomatik yang penting dengan Arab Saudi pada awal 2023.

Warga di Gaza bersiap menghadapi potensi serangan darat oleh Pasukan Pertahanan Israel.

PBB mengatakan, Jumat lalu, bahwa militer telah memberi tahu stafnya di lapangan bahwa seluruh penduduk Gaza utara, kira-kira setengah dari populasi wilayah tersebut yang berjumlah lebih dari dua juta orang, memiliki waktu hingga tengah malam untuk pindah ke selatan. Mereka pun menyebut perintah itu "mustahil".

Sebelumnya, pemimpin umat Katolik Seluruh Dunia, Paus Fransiskus, pada Minggu (15/10), menyerukan adanya koridor kemanusiaan untuk memungkinkan pengiriman kebutuhan pokok ke Jalur Gaza.

Baca Juga: