Tiga kader Partai NasDem resmi mengundurkan diri setelah Ketua Umum (Ketum) Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

NasDem melalui sang Ketum Surya Paloh secara langsung mendeklarasikan Anies sebagai capres di Kantor DPP Partai NasDem, pada Senin (3/10).

Sosok Gubernur DKI Jakarta itu dinilai Surya sejalan dengan pandangan Partai NasDem.

"Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami yakin pikiran-pikiran dalam perspektif baik makro mikro sejalan dengan apa yang kami yakini. Kami titipkan perjalanan bangsa ke depan Insya Allah jika Anies terpilih nantinya pimpin bangsa jadi bangsa lebih bermartabat," kata Surya.

Namun, rupanya tak semua kader Partai NasDem berpikir demikian. Tak sedikit yang menunjukkan kekecewaannya atas keputusan NasDem mengusung Anies sebagai capres. Berbanding terbalik dengan Surya, sebagian dari mereka justru menganggap Anies tak sejalan dengan NasDem.

Berikut daftar kader Partai NasDem baik pusat maupun daerah yang mengundurkan diri:

Niluh Djelantik

Menjabat sebagai Ketua Departemen Bidang UMKM DPP Partai NasDem Niluh Djelantik, Niluh Djelantik lebih memilih mengundurkan diri. Melalui Twitternya, Niluh menyampaikan pandangan Anies tak sejalan dengan dirinya. Walau begitu, perancang busana terkenal itu menekankan bahwa dirinya tak memilikimasalah pribadi dengan Anies.

"Anies Baswedan berada di seberang kami, kami tidak ada masalah dengan beliau pribadi, karena pada saat beliau jadi jubir capres Pak Jokowi itu kami menyambut dengan sangat baik. Kami percaya beliau membawa pesan yang baik untuk negara ini, hingga dilantik jadi menteri, siapa pun pilihan Pak Jokowi kami support," kata Niluh.

Fredriek Lumalente

Mengikuti jejak Niluh, Fredriek 'Didi Roa' Lumalente turut mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) NasDem Sulawesi Utara (Sulut). Senada, Fredriek juga mengaku tak cocok dengan sosok Gubernur DKI Jakarta itu.

"Saya tidak terlalu suka ke Anies, jadi keluar saja. Sebagai kader saya mundur," ucap Fredriek dilansir detikcom, Kamis (6/10).

Panji Astika

Menyusul Niluh dan Fredriek, Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif di DPW NasDem Bali Anak Agung Ngurah Panji Astika juga ikut keluar dari NasDem. Dalam pernyataannya, ia mengaku lebih memilih keluar daripada harus bertolak belakang dengan keputusan Partai NasDem.

Tak hanya ditinggal sang kader, Partai NasDem juga dilaporkan kehilangan pendukungnya. Lembaga survei Saiful Mujani Research and Center (SMRC) melaporkan NasDem kehilangan pendukungnya di Indonesia Timur sejak dikabarkan dekat dengan Anies Baswedan sejak beberapa bulan lalu.

"Dukungan pada Partai NasDem di Indonesia bagian Timur mengalami penurunan dari 10.8 persen (Mei 2021) menjadi 3,9 persen (Agustus 2022)," ungkap Deni pada Kamis (6/10).

Dalam paparannya, Deni menyebut menurunnya dukungan pada NasDem karena selama ini pemilih NasDem banyak yang berasal dari Indonesia timur yang mayoritas merupakan pemilih non-muslim. Sementara sosok Anies cenderung lekat dengan kelompok-kelompok Islam di Tanah Air.

Atas dasar itu, SMRC memprediksi Partai NasDem akan kehilangan banyak suara di Pemilu 2024 jika tetap mengusung Anies sebagai capres.

Baca Juga: