Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Kiev atas kegagalan evakuasi warga sipil dari kota Mariupol, Ukraina yang dikelilingi pasukan Rusia. Ini disampaikan Putin saat berkomunikasi melalui telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dilansir dari AFP, Selasa (8/3), menurut Kremlin, Putin mengungkapkan bahwa Kiev belum memenuhi kesepakatan terhadap masalah kemanusiaan akut tersebut. Sebelumnya, dua kesepakatan untuk mengevakuasi warga sipil di kota Pelabuhan Mariupol berakhir denga kegagalan.

Putin menekankan, nasionalis Ukraina telah mencegah warga sipil dan warga asing meninggalkan kota Pelabuhan Mariupol, dan tetangganya Volnovakha, pada Sabtu (5/3), meski ada pengumuman gencatan senjata.

"Dan jeda dalam permusuhan sekali lagi hanya digunakan untuk membangun kekuatan dan sarana di posisi mereka," ujar Putin kepada Macron, dikutip dari The Moskow Times.

Ia juga meyakinkan Macron tentang keamanan fisik dan nuklir pembangkit listrik Zaporizhzhia yang direbut oleh tentara Rusia. Selain itu, ia juga menyatakan pasukan Rusia saat ini mengendalikan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl Ukraina.

"Semua ini dilakukan untuk mengecualikan kemungkinan provokasi yang penuh dengan konsekuensi bencana oleh neo-Nazi atau teroris Ukraina," ungkap Kremlin.

Sebagai informasi, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan komunikasi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui sambungan telepon. Kedua pemimpin negara tersebut dikabarkan berbicara selama 1 jam 45 menit.

Baca Juga: