MOSKWA - Presiden Russia, Vladimir Putin, menarik Duta Besar Russia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov, setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menuduh Putin sebagai "pembunuh".

Anatoly Antonov dipanggil pulang untuk berkonsultasi guna meninjau kembali hubungan masa depan Russia dengan AS.

"Dan ini adalah alasan yang baik untuk mencoba menilai di mana tim Joseph Biden berhasil, dan di mana kegagalannya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Russia, Maria Zakharova, dalam sebuah pernyataan, Rabu (17/3).

Sebelumnya, Biden sepakat bila Putin disebut sebagai "pembunuh". Hal itu diungkapkannya dalam sebuah wawancaranya dengan George Stephanopoulos dari ABC News pada Rabu. Dalam kesempatan itu pula, Biden juga menyebut bahwa Russia harus "membayar" atas dugaan campur tangannya dalam pemilu AS.

Dalam wawancara itu, Biden mengatakan ketika berbicara dengan Putin, dia telah memperingatkan pemimpin Russia itu bahwa dia harus bersiap-siap atas balasan yang akan datang. Setelah itu, Stephanopoulos bertanya apakah Biden yakin bahwa Putin adalah seorang pembunuh, Biden mengangguk dan bergumam mengucapkan kata setuju.

Komentar Biden tersebut bertepatan dengan laporan yang beredar di kalangan intelijen AS pada Selasa (16/3) bahwa Putin memerintahkan operasi intelijen agar Biden kalah dalam pemilu AS 2020. Rabu pagi waktu Russia mengecam laporan intelijen AS itu dan menyebutnya sama sekali tidak berdasar.

Zakharova menambahkan, kini Russia sedang membahas cara apa yang dapat digunakan untuk memperbaiki hubungan antara Washington dan Moskwa yang tengah buntu itu.

Zakharova bertutur, Russia hanya berminat mencegah keruntuhan hubungan AS-Russia jika Washington menyadari risiko yang terkait dengan itu.

Hubungan Russia dengan Barat, yang sudah merana di posisi terendah pasca-Perang Dingin sejak 2014, mendapat tekanan baru atas pemenjaraan kritikus Kremlin Alexei Navalny oleh Russia.

Russia menolak tuntutan negara Barat untuk pembebasan Navalny. Russia menilai desakan itu sebagai campur tangan yang tidak bisa diterima dalam urusan dalam negerinya.

Amerika Serikat menyatakan sedang mempersiapkan sanksi baru terhadap Russia atas dugaan peretasan dan dugaan campur tangan dalam Pemilihan Presiden AS 2020.

n SB/AFP/P-4

Baca Juga: