JAKARTA - Programurban farming(pertanian kota) akan terus digalakkan guna menekan polusi udara dan memperkuat ketahanan pangan. "Kita akan melibatkan sektor usaha dalam menggalakkanurbanfarming," kataWali Kota Jakarta Timur, M Anwar, Selasa (24/10).

Dia mengatakan inisaat panentomat diKelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Lahan budi daya tomat seluas 1,7 hektare itu merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan setempat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.

Anwardalam sambutannya mengajak perusahaan-perusahaan yang berada di Jakarta Timur dan warga ikut melakukan pertanian perkotaan. "Tentu ini sangat baik. Kamiharapkan semua perusahaan Jakarta Timur yang masih memiliki lahan agar menggalakkan urban farming," ujarnya.

Kegiatanpertanian perkotaanmerupakan arahan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menekan polusi dan menjaga ketahanan pangan. "Ketika cabai, tomat, dan bawang mahal, warga bisa memulai membuat ketahanan pangan dengan menanam sendiri dalam urban farming," ujar Anwar.

Dalam kegiatan itu, Anwar bersama jajaran Pemkot Jaktim memanen tomat serta membagikan hasilnya ke warga setempat dan pengelola urban farmingtersebut. Sementara itu, Lurah Kayu Putih, Tuti Sugihastuti, menuturkan terbentuknya urban farmingtersebut berdasarkan arahan Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono.

Heru mendorong masyarakat memanfaatkan lahan tidur menjadi bermanfaat. Sebab ini juga bermanfaat terutama untuk mengurangi polusi udara dan ketahananpangan masyarakat. "Kami menindaklanjuti instruksi Gubernur. Tiap-tiap wilayah diwajibkan memiliki lokasiurban farming. Kebetulan di Kelurahan Kayu Putih ada lahan seluas 1,7 hektare milik perusahaan. Kemudian mereka menciptakan kebun di tengah kota," kata Tuti.

Urban farming tersebut tak hanya untuk membantu ketahanan pangan dengan tanaman produktif seperti padi, cabai, tomat, sayur-sayuran dan buah-buahan, tapi juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat meminimalkan banjir. "Jadi kita memanfaatkan lahan tidak hanya satu tujuan. Sebab di sini titik genangan sehingga air bisa diserap. Maka, urban farming paling tidak meminimalkan genangan dan sekaligus meningkatkan ketahanan pangan," ucap Tuti.

Baca Juga: