JAKARTA - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPVNJ) sedang menyusun buku saku Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dengan adanya buku saku ini diharapkan ada panduan dalam penyelenggaraan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di UPNVJ. Sehingga penyelenggaraan MBKM.

Demikian pernyataan dari Humas UPNVJ yang diterima Koran Jakarta, Selasa (23/11). Menurut Humas UPVNJ, penyusunan buku saku penyelanggaraan MBKM dilakukan melalui Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu. Dan, terkait hal itu, beberapa hari yang lalu telah digelar kegiatan penyusunan buku saku MBKM UPNVJ.

Sementara Lidya Primta Surbakti, mewakili Ketua Tim Penyusunan Buku Saku MBKM mengatakan penyusunan ini dilakukan untuk mempermudah dan menyatukan persepsi antara dosen dan mahasiswa dalam pelaksanaan MBKM di lingkungan UPNVJ.

"Buku saku di UPNVJ memang belum ada, sejauh ini yang kita gunakan buku saku Kemndikbudristekdikti. Namun kesulitannya disaat kita melakukan MBKM mandiri pastinya komunikasi dan informasi sedikit banyak berbeda dari buku yang tersedia dari Kemndikbudristekdikti" kata Lidya.

Lidya menambahkan, secara klasterisasi tim harus melaporkan target target yang ada. Selama ini yang menjadi kesulitan POB yang mengatur belum ada.

"Dan kita diminta membuatkan buku saku MKBKM dengan tujuan mengurangi pertanyaan yang sifatnya berulang- ulang karena penjelasan kita usahakan sangat lengkap," katanya.

Tidak hanya para dosen, lanjut Lidya, LP3M juga melibatkan wakil dekan bidang akademik dan wakil dekan umum dan keuangan fakultas untuk diminta masukannya. Sehingga tidak ada pernyataan berulang yang bersifat umum oleh mahasiswa sehingga ada penyempurnaan dan keefektifan dalam manfaatnya.

"MBKM memang baru namun jika tidak ada maka akan sulit dalam pengaturannya. Disini juga akan ada pedoman yang bisa kita seragamkan. Karena untuk kedepan semua terukur kinerjanya terutama dari peningkatan program MBKM," imbuhnya.

Menurut Lidya, secara teknis penyusunan buku saku MBKM UPNVJ dilakukan oleh beberapa tim. Tim tersebut bertugas mengumpulkan data dan penyusunan informasi yang sesuai dengan indikator program MBKM yang antara lain pertukaran pelajar, magang, studi independent, kampus mengajar, proyek kemanusiaan, penelitian, membangun desa, kewirausahaan, dan Komponen Cadangan (Komcad).

"Buku saku ini merupakaan panduan dinamis yang nantinya dapat diperbaiki, diperbaharui dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Dengan masukan dari berbagai bidang diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku saku ini," katanya.

Baca Juga: