"Buku ini kami garap hampir dua tahun, jadi bukan sesuatu yang pendek. Selama itu kami selalu berinteraksi antara tim peneliti UPJ dengan pakar keilmuan, industri."
TANGERANG -- Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Bintaro meluncurkan buku UPJ-Indonesia City Metrics yang berisi kajian keunggulan 42 kota di Indonesia termasuk Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (8/8) sebagai referensi rujukan tempat untuk tinggal, pendidikan, investasi dan lainnya.
Rektor Universitas Pembangunan JayaLeenawaty Limantara dalam keterangan resminya di Tangerang Rabu mengatakan buku ini disusun selama dua tahun dengan melibatkan pakar berbagai keilmuan.
Selain itu, UPJ juga menggandeng industri dalam hal ini kelompok usaha Pembangunan Jaya yang telah berpengalaman dalam pengembangan dan pembangunan perkotaan.
Tak hanya itu saja, karena penyusunan buku membutuhkan wawasan global maka dalam kajiannya juga melibatkan komite pengarah diantaranya Prof Bambang Brodjonegoro, Badan Pusat Statistik serta ahli dari multidisiplin keilmuan.
"Buku ini kami garap hampir dua tahun, jadi bukan sesuatu yang pendek. Selama itu kami selalu berinteraksi antara tim peneliti UPJ dengan pakar keilmuan, industri," kata Leenawaty.
Ia menambahkan, tujuan dari penelitian ini adalah melihat performa dari setiap kota yang menjadi kekuatan sendiri serta mencatat masuk yang dapat diberikan kedepannya.
"Mudah-mudahan akan ada percepatan menciptakan kota layak huni untuk kepentingan masyarakat serta memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan seperti Pemerintah, termasuk perencana perkotaan untuk membuat dan merencanakan kota yang lebih baik di masa depan," ujarnya.
Untuk Kota Tangerang Selatan, lanjut Leenawaty, sebagai salah satu kota termuda di Provinsi Banten memiliki kekuatan di sektor pendidikan dan ekonomi.
Tetapi ada juga yang kurang dari Tangerang Selatan yakni terkait urban culture tidak menonjol dan misalnya budaya seperti kota lainnya seperti Bandung, Bali, Yogyakarta. "Ini yang jadi masukan ke depan," ujarnya.
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan menyambut baik kehadiran buku UPJ-ICM yang mengkaji kota-kota besar di Indonesia termasuk Kota Tangsel.
"UPJ ini meluncurkan buku atau kajian terkait bagaimana membangun kota-kota di Indonesia. Menganalisa keunggulan dan kekurangan dari sebuah kota. Ini berita baik jadi pedoman khususnya buat kota di Indonesia sebagai kebijakan kedepannya," kata dia.
Menurutnya, dalam buku ini menyebutkan bahwa Tangerang ini menjadi kota terbaik dalam bidang pendidikan dan aksesibilitas transportasi. Maka dari itu, Pilar berharap bahwa proyek strategis nasional LRT-MRT ini dapat berlanjut di wilayah Tangsel.
"Buku ini menyebutkan bahwa Tangsel itu kota terbaik dalam pendidikan dan aksesbilitas transportasi. Yang kita tunggu itu LRT-MRT bagaimana proyek ini bisa berlanjut. Kita sebagai tuan rumah masuknya LRT ke Banten ini, kita siap jadi PJPK (Penanggung Jawab Proyek Kerjasama)," kata Pilar.
Oleh karenanya, Ia menyampaikan kesiapan apabila Tangsel harus menyiapkan lahan di wilayah jalan milik kota yang diperuntukkan untuk pembangunan LRT-MRT.
"Kita tinggal tunggu instruksi dari pemerintah pusat. Selagi lahannya di wilayah jalan milik kota, kita persiapkan. Dan untuk soal biaya itu investasi, karena melibatkan Pemprov DKI dan Pemprov Banten. Tangsel sebagai lokasi," pungkasPilar Saga Ichsan.