Bupati Cianjur Herman Suherman mengungkapkan, korban tewas akibat gempa Cianjur dengan magnitudo (M) 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bertambah menjadi 323 orang.
"Data terbaru hingga hari ini, Senin 28 November, korban meninggal dunia tercatat 323 jiwa," kata Bupati Herman dalam konferensi pers daring yang disiarkan di YouTube BNPB Indonesia, dikutip dari Antara, Selasa (29/11).
Sejauh ini, tim gabungan masih mencari korban yang hilang. Tercatat, masih terdapat sembilan korban hilang yang masih dalam proses pencarian.
"Besok pencarian diteruskan mudah-mudahan bisa ditemukan," ucapnya.
Ia menambahkan, korban yang mengalami luka berat yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 108 orang.
"Korban luka ringan sudah ditangani dan kembali ke rumahnya masing-masing," ujar Bupati Herman..
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan Bupati Cianjur akan memegang kendali penuh pelaksanaan tugas di lapangan untuk penanganan gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, termasuk pencarian dan pertolongan korban serta penanganan pengungsi.
"Pak Bupati akan memegang kendali penuh terkait dengan pelaksanaan tugas di lapangan baik terkait dengan pencarian dan pertolongan terkait dengan penanganan pengungsi, evakuasi termasuk pada saat nanti pembangunan rumah-rumah yang rusak," tutur Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers virtual, Ahad (27/11).
Itu dikarenakan gempa di Kabupaten Cianjur merupakan bencana daerah bukan bencana nasional, sehingga segala penanganan komando di lapangan dan pelaksanaan kegiatan hariannya akan kembali sesuai dengan ketentuan, yakni Bupati menjadi komandan satuan tugas (satgas). Meski demikian, Suharyanto menuturkan pemerintah pusat tetap akan mendampingi dan memberikan bantuan secara optimal.