JAKARTA - CEO operator ATM kripto CoinFlip, Ben Weiss mengatakan, banyak orang berpikir bahwa transaksi bitcoin dapat dilakukan secara anonim atau tidak dapat dilacak, tetapi mereka salah memahami cara kerja prosesnya.

"Ini bukan anonim. Ini pseudo-anonim. Anda tidak dapat membeli bitcoin dalam jumlah besar tanpa mengenal customer (KYC) atau ID atau SIM," katanya.

"Bitcoin sebenarnya lebih transparan dalam banyak hal daripada hal-hal biasa dalam sistem keuangan," tambahnya.

Menurut Weiss, persepsinya adalah karena mata uang digital sering dikaitkan dengan aktivitas ilegal, maka ia harus melindungi identitas penggunanya. "Tapi itu tidak benar," tegasnya.

Dia melanjutkan, alamat bitcoin mungkin tidak memiliki nama yang terdaftar, tetapi dalam praktiknya, dapat dikaitkan dengan identitas dunia nyata.

"Itu karena setiap investor diharuskan untuk mencatat informasi pribadi mereka sebelum mereka membeli cryptocurrency," katanya.

Dalam insiden baru-baru ini, pemulihan sebagian besar 4,4 juta dollar AS ruang tebusan yang dibayarkan oleh Colonial Pipeline ke grup peretas yang terkait dengan Rusia, menimbulkan pertanyaan apakah bitcoin bebas dari kontrol dan manipulasi pemerintah.

"Apa yang tidak diketahui adalah bahwa lembaga penegak hukum yang relevan dapat melacak pembelian bitcoin, jika mereka siap untuk melakukan upaya yang cukup," kata Weiss.

Weiss menjelaskan, itu sebabnya salah satu hal paling bodoh yang bisa dilakukan siapa pun adalah mencoba mencuci uang kotor menggunakan bitcoin.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) dapat melacak transaksi bitcoin dengan bantuan analis blockchain dan melalui pemberian surat perintah penyitaan yang disahkan oleh pengadilan distrik.

"Anda benar-benar bermain api jika Anda mencobanya hari ini," katanya, menambahkan bahwa transaksi bitcoin lebih dapat dilacak daripada uang tunai.

n SB/businessinsider/E-9

Baca Juga: