Butuh keberpihakan untuk memajukan para pelaku usaha kecil yang memproduksi berbagai karya kreatif yang kental nilai budaya dan kesenian khas Indonesia.
Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Endang Suwartini, mengungkapkan jumlah IKM di Indoneia sekitar 4,5 juta. Untuk memaksimalkan potensi itu pemerintah terus melakukan pembinaan dan pemberdayaan agar pelaku usaha kecil ini memiliki daya saing tinggi, sekaligus mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat luas. "Hal ini pula yang menjadikan IKM ke depan bakal menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia," jelas Endang dalam peluncuran program 'Kreasi Nusantara' yang digagas Shopee di Gedung Smesco, Jakarta, belum lama ini.
Pihaknya, lanjut Endang, juga terus mendorong pemanfaatan digital bagi para pelaku usaha kecil, karena melalui cara-cara berjualan daring ini, pelaku usaha dapat menjalankan usahanya lebih efisien, mampu menjangkau lebih luas pasar hingga memancing karya lebih inovatif dan kreatif.
"Kami (Kementerian Perindustrian) untuk memperkuat hal ini mempunyai program e-smart IKM, yaitu melakukan workshop buat mereka. Seperti misalnya tentang Hak Kekayaan Intelektual, standar dan program-program pemerintah. Akses pembiayaan, bagaimana menggunakan aplikasi manajemen keuangan, serta produk kualitasnya terjamin. Produk yang masuk ke digital harus sesuai SNI dan persyaratan yang ditentukan pemerintah," ungkapnya.
Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Emilia Suhaimi menambahkan bahwa potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)Indonesia layak untuk mendapat perhatian khusus, karena memiliki kualitas mumpuni baik itu untuk pasar domestik maupun global.
Terlebih akses pasar melalui jalur daring kian menunjukan 'kekuatannya', terlebih menurut laporan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) diketahui sebanyak 54,68 persen atau sekitar 143,26 juta jiwa yang telah memanfaatkan internet.
"Kemudian Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet terbesar di dunia dan pertumbuhannya tergolong cepat. Karena dalam rentang waktu satu tahun saja, misal pada 2015 jumlah pengguna internet itu baru 93,4 juta, pada 2016 sudah 132,7 juta. Jadi, meningkat satu tahun 42 persen,"ungkapnya pada kesempatan yang sama.
Itu sebabnya, pemerintah Emilia gencar mendorong usaha kecil ini untuk Go Online. Saat ini Pemerintah juga menyediakan program bagi usaha kecil yang ingin untuk mengembangkan usahanya melaluie-commerce. "Program ini telah berhasil menjadikan 30 ribu UMKM yang tersebar di 60 kota beralih keonline," tutur Emilia.(ima/R-1)
Wadah Khusus
Selain pemerintah pihak yang juga tidak kalah penting untuk memperkuat basis UKM menjadi kuat di pasar digital ialah ada pada pelaku industrie-commercenya sendiri. Shopee dalam dalam hal ini meluncurkan layanan baru bernama 'Kreasi Nusantara' sebagai dukungan terhadap produk-produk lokal Indonesia. Tiap bulan laman ini akan menampilkan 300 produk baru karya UMKM lokal.
Head of Goverment Relations Shopee Indonesia, Radityo Trihatmodjo mengungkapkan, wadah Kreasi Nusantara yang tersemat dalam platform Shopee Indonesia merupakan keberpihakan lapake-commerceasal Taiwan ini terhadap potensi UMKM Indonesia.
Radityo menuturkan ada tiga kategori yang difokuskan dalam
Wadah Kreasi Nusantara yakni Gaya Etnik, Karya Lokal, dan Kudapan Asli Indonesia. Para pelaku UKM boleh memilih semua kategori itu yang akan dijual di Shopee.
"Kalau mau masuk sebagai penjual, tinggal daftar. Hanya saja, kita ada tim kurasi yang akan menyeleksi produk mereka asli Indonesia atau bukan," paparnya.
Sejak digulirkan Kreasi Nusantara sudah ada 300-an penjual yang menjajakan barang mereka setelah melewati proses seleksi. Meski begitu, Radit mengaku proses seleksi sampai saat ini masih sebatas melihat produk yang dikirimkan secara online dengan membaca keterangan yang diberikan penjual.
Adapun seleksi yang dilakukan secara tatap muka dan melihat langsung produk yang dikerjakan, dilakukan di Campus Shopee, sebuah program pembinaan pelaku UKM yang digagas Shopee agar mereka mampu bersaing dengan penjual lain.
"Pengguna kita tersebar di lebih dari 515 kota dan kabupaten yang artinya terjangkau Shopee. Selama dua tahun ini, aplikasi kita juga sudah terunduh lebih dari 25 juta kali di mana transaksi pembelian paling banyak dilakukan di mobile app. Hampir 90 persen," tandas Radit.
Perkuat Layanan Pengiriman
Sementara itu, perusahaan e-commerce Bukalapak untuk memperkuat basis layanan antar barang, menjalin kerjasama dengan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menghadirkan JNE Trucking (JTR). Layanan ini dirasa bisa membantu meningkatkan penjualan para pelaku Usaha Kecil Menengah yang menjalankan bisnisnya secara onlinedi Bukalapak.
Khusus layanan ini dikhususkan untuk barang-barang pelapak yang berukuran besar (ukuran 10 Kilogram lebih), karena tak dipungkiri para pelaku usaha kecil di daerah khususnya banyak juga yang berjualan mebel atau furniture misalnya yang sampai saat ini logistik masih menjadi kendala.
Vice President Marketing JNE, Eri Palgunadi menyampaikan dalam dua dekade belakangan ini potensie-commercebanyak menghadirkan barang berkapasitas besar ditambah juga dukungan dari pemerintah dalam pembangunan infrastruktur. Sehingga Layanan JTR ini yang menggunakan armada truk dapat melalui jalur darat dan laut dengan nyaman. "Secara waktu, dua sampai tujuh hari sudah sampai," ungkap Eri.
Kemudian sebagai marketplace pertama yang mengintegrasi fitur ini, Co-Founder dan CFO Bukalapak, Muhammad Fajrin Rasyid menambahkan, para pelapak bisa dengan mudah melacak dan melihat lebih jelas pergerakan pengiriman barang dibandingkan dengan kurir pribadi. "Fitur ini kami luncurkan sebagai bentuk dukungan kami bagi para Pelapak agar semakin mudah dan semakin semangat berjualan," sambungnya.
Dari segi biaya juga tergolong murah, Fajrin memberi gambaran jika sebelumnya pelapak ingin mengirimkan barang 10 kilogram dari Jakarta Selatan ke Bekasi menggunakan pengiriman REG atau YES, pelapak akan terkena biaya sebesar Rp90.000 dan Rp180.000. Dengan layanan JTR, pelapak hanya perlu mengeluarkan uang Rp25.000 dengan estimasi waktu pengiriman yang berkisar antara tiga sampai dengan tujuh hari kerja tergantung kota tujuan.
"Kami harap, layanan JTR dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pelapak dengan harapan bahwa layanan ini memberikan kemudahan, manfaat, juga keuntungan," pungkas Fajrin. ima/R-1